TECH

Mengenal Internet Web3 dan Hubungannya dengan Kripto

Web3 merupakan evolusi dari Web2 dan Web1.

Mengenal Internet Web3 dan Hubungannya dengan KriptoIlustrasi Web3. Shutterstock/TierneyMJ.
06 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Teknologi Web3 digembar-gemborkan dapat mendominasi lanskap internet di masa mendatang. Di dalamnya akan terdapat sejumlah layanan yang berkenaan dengan dunia aset digital termasuk kripto.

Sesuai namanya, web3 ini merujuk pada evolusi generasi internet ketiga. Web3 merupakan konsep ekosistem internet yang lebih terbuka, beroperasi secara otonom, dan dikelola secara terdesentralisasi, sebagaimana dilansir dari laman Pintu.

Sedangkan, Web2 merupakan internet dengan konsep terpusat. Di dalamnya terdapat perusahaan besar yang memiliki kuasa besar atas lanskap ruang digital seperti Google, Facebook, Amazon, dan lain-lain.

Menurut laman Zipmex, Web2 bisa dikatakan sebagai internet yang menghadirkan layanan yang terpersonalisasi. Para penggunanya dapat berinteraksi secara bebas dengan pengguna lain. Misalnya saja itu terjadi di media sosial.

Sementara, Web 1.0 merupakan generasi pertama internet yang menonjol dengan halaman web HTML statis. Dalam hal ini, pengguna situs web hanya dianggap sebagai konsumen. Di sisi lain, komunikasi digital yang terjadi pun terbatas pada surat elektronik yang bersifat satu arah. Meski terbatas, Web1.0 ini merupakan terobosan dalam cara orang untuk dapat terhubung dan bertukar informasi.

Jadi, web 3.0 adalah sebuah terobosan dalam hal jaringan internet dengan karakteristik yang bersifat terbuka, trustless, dan permissionless. Disebut terbuka karena siapa pun dapat membuka dan mengakses jaringan yang dibangun. Lalu, trustless merujuk kepada jaringan yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi tanpa otoritas pihak ketiga. Sedangkan, permissionless merupakan pengguna yang dapat berpartisipasi secara bebas tanpa izin dari regulator.

Manfaat Web3

Enkripsi blockchain untuk mata uang kripto, internet of things, cloud computing. Shutterstock/Immersion Imagery
Enkripsi blockchain untuk mata uang kripto, internet of things, cloud computing. Shutterstock/Immersion Imagery

Seperti disinggung di awal, Web3 merupakan internet dengan konsep terbuka, terdesentralisasi atau tanpa pihak ketiga, dan otonom. Maka, dalam hal ini, teknologi blockchain pun menjadi penopang generasi internet, sebagaimana dilansir dari situs web Binar Academy.

Sistem terdesentralisasi—yang berbasis blockchain—memungkinkan pengguna menggunakan aplikasi apa pun dalam Web3 tanpa mengorbankan data pribadinya. Selain itu, Web3 akan memanfaatkan pula machine learning dan kecerdasan buatan (AI) untuk memberdayakan platform yang lebih cerdas sekaligus adaptif.

Secara mendetail berikut sejumlah manfaat ataupun kelebihan dari internet Web3.

  • Privasi

Web 3.0 akan memprioritaskan keamanan dan privasi ketimbang pengawasan dan kontrol. Nantinya, pengguna memiliki kontrol penuh atas data mereka. Sebab, Web3 bakal dilengkapi dengan opsi untuk membagikan atau merahasiakan informasi

  • Keamanan

Teknologi blockchain memiliki fitur keamanan yang lebih baik ketimbang generasi saat ini.

  • Semantic Web

Semantic Web merupakan evolusi internet berikutnya. Itu dapat meningkatkan seluruh pengalaman pengguna dalam mengakses platform. Pengguna dapat menggunakan teknologi semantik untuk melakukan online data repository, kosakata, dan menetapkan aturan penanganan data.

  • Konektivitas

Web3 memungkinkan untuk meningkatkan konektivitas karena memanfaatkan semua data yang dapat diakses.

Hubungan Web3 dengan kripto

Konsep teknologi blockchain dengan rantai blok terenkripsi. Shutterstock/NicoElNino
Konsep teknologi blockchain dengan rantai blok terenkripsi. Shutterstock/NicoElNino

Related Topics