Mengenal USD Coin dalam Aset Kripto: Arti, Utilitas, & Cara Kerja
USD Coin dirancang 1:1 dengan dolar AS.
30 December 2022
Jakarta, FORTUNE – USD Coin merupakan kripto berjenis stablecoin yang populer di pasar. Investor bisa melirik aset tersebut sebagai tempat penyimpanan dana yang dapat diandalkan. Pasalnya, nilai USD Coin ini tidak mengalami fluktuasi.
USD Coin merupakan aset kripto yang dipatok ke dolar Amerika Serikat, serta memiliki rasio satu banding satu dengannya. Itu berarti setiap satu nilai USD Coin sama dengan US$1. Menurut laman Bitocto, USC—kode aset tersebut—merupakan kependekan dari United States Dollar Coin.
Diluncurkan pada 2018, USD Coin merupakan aset besutan Circle, perusahaan jasa keuangan di Amerika Serikat, dan Coinbase, bursa aset kripto. Kedua perusahaan itu membentuk Center Network yang merupakan kerangka kerja sama dengan skema tata kelola. Mereka bertujuan mendorong pengembangan mata uang digital.
Itu menjadikan Circle dan Coinbase sebagai penerbit utama USDC. Circle merupakan money transmitter resmi, perusahaan buku keuangan terbuka dengan bisnis layanan uang AS. Circle mematuhi undang-undang dan peraturan pemerintah federal AS, dan karenanya semua token USDC diatur, transparan, dan dapat diverifikasi.
USDC dibangun dalam sistem ERC-20 pada Ethereum, yakni sebuah jaringan blockchain terdesentralisasi dengan berbagai keunggulan keamanan data maupun transaksi. USD Coin bisa diintegrasikan dengan berbagai aplikasi yang berada pada Ethereum.
Utilitas USDC
Menurut laman Zipmex, USD Coin awalnya diluncurkan secara terbatas. Kala itu, aset tersebut memiliki tagline “digital money for digital age”. Namun, USDC saat ini telah menjadi stablecoin yang dirancang untuk dunia transaksi digital.
USDC bisa dianggap layanan untuk membuat token dalam bentuk dolar Amerika Serikat. Aset ini memiliki misi untuk membantu mempercepat, mempermudah, sekaligus memperluas transaksi dengan dolar Amerika Serikat.
Menurut laman Bitocto, USD Coin saat ini telah diperdagangkan pada lebih dari 80 negara di dunia.
Stablecoin seperti USDC memiliki berbagai kegunaan seperti di bawah ini, sebagaimana dilansir situs web Zipmex:
- Mengirim dengan murah dan cepat, tanpa melalui bank
- Mendapatkan hasil yang lebih tinggi dengan meminjamkan USDC melalui berbagai aplikasi keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFI).
Cara kerja USD Coin
Seperti disinggung di awal, USD Coin berjalan di bawah jaringan Ethereum yang merupakan blockchain terdesentralisasi. Proses penerbitan maupun penukaran USDC memanfaatkan smart-contract ERC-20.
Setiap USDC didukung oleh satu dolar AS yang disimpan di bank. Artinya, stablecoin tersebut mempertahankan nilai dalam rasio satu banding satu dengan dolar AS.
Perlu dicatat, USDC ini tidak hanya dicetak begitu saja. Circle, sang pengembang, menjamin bahwa setiap token USDC didukung dengan satu dolar AS. Proses mengubah dolar AS menjadi token USDC disebut sebagai tokenisasi.
Jadi, token USDC juga bisa diubah kembali ke USD kapan pun. Artinya, setiap 1 USDC bisa ditukar dengan US$. Investor tidak perlu khawatir karena nilai aset kripto ini dirancang stabil.
Pengelolaan USDC juga cukup aman karena nilai per asetnya disimpan dalam rekening pada lembaga keuangan yang dibawahi oleh AS.
Pengembang USDC wajib terbuka dengan sepenuhnya dan bekerja dengan berbagai lembaga keuangan untuk mempertahankan cadangan penuh dari mata uang fiat yang setara. Selain itu, semua penerbit USDC diharuskan melaporkan kepemilikan USD mereka secara teratur.
Berikut sejumlah langkah dalam melakukan tokenisasi USD ke USDC, seperti dikutip dari laman Bitocto.
- Pengguna mengirimkan mata uang fiat dolar AS ke rekening bank penerbit
- Melalui smart contract, penerbit mengkonversi USDC dengan jumlah yang setara
- USDC yang sudah diterbitkan kemudian dikirim ke pengguna, sementara dolar AS yang diterima penerbit akan disimpan sebagai cadangan.