TECH

Meski Rugi Naik pada Semester I-2022, GoTo Optimistis Bakal Raih Laba

Rugi GoTo melebihi jumlah pendapatannya.

Meski Rugi Naik pada Semester I-2022, GoTo Optimistis Bakal Raih LabaGOTO catat saham di BEI. (GOTO)
31 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menyampaikan optimismenya untuk meraih laba di masa mendatang di tengah kondisi rugi tengah tahun. Perusahaan teknologi tersebut membukukan tren pertumbuhan pendapatan pada pelbagai lini bisnisnya.

Berdasarkan laporan keuangannya, pada semester pertama tahun ini GoTo rugi Rp13,65 triliun, atau melambung 117,3 persen dari rugi Rp6,28 triliun pada periode sama tahun sebelumnya (yoy). Rugi EBITDA yang disesuaikan naik menjadi Rp9,0 triliun dari sebelumnya Rp5,8 triliun.

Pendapatan bersihnya dalam enam bulan pertama 2022 melonjak 73,3 persen menjadi Rp3,39 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan e-commerce mencapai Rp1,81 triliiun, on demand services Rp1,17 triliun, jasa teknologi keuangan Rp398,43 miliar, dan segmen lain Rp14,77 miliar.

Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, menyatakan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) perseroan pada periode sama mencapai Rp290,5 triliun, atau meningkat 42 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya. Dia juga menyebut pendapatan bruto perusahaan naik 49 persen dalam setahun menjadi Rp10,7 triliun.

“Kami berhasil meningkatkan pertumbuhan GTV, pendapatan bruto serta margin keuangan, di tengah kondisi geopolitik dan makroekonomi yang menantang, dampak sistemik dari pandemi COVID-1, serta dampak musiman dari periode Ramadan,” kata Jacky Lo, dalam keterangan kepada media, dikutip Rabu (31/8).

Pun demikian, GoTo masih memiliki tantangan soal beban yang besar (yang bahkan melebihi pendapatan): beban penjualan dan pemasaran perusahaan Rp6,35 triliun; beban umum dan administrasi Rp5,76 triliun; beban pokok pendapatan Rp2,47 triliun; dan beban pengembangan produk Rp2,13 triliun.  

“Ke depannya, kami akan terus mengoptimalkan berbagai beban usaha, dengan dukungan kinerja yang baik, sebagai hasil investasi kami melakukan integrasi lintas platform dan dalam ekosistem,” ujarnya.

Strategi GoTo

Ilustrasi logo GoTo. (Shutterstock/Wirestock Creators)

Direktur Keuangan Grup Goto, Andre Soelistyo, mengatakan GoTo akan terus mengimplementasikan efisiensi biaya, serta mendorong sinergi optimal dalam ekosistem perusahaan,

Menurutnya, strategi perusahaan dalam mengedepankan diferensiasi produk serta bergeser dari bisnis berbasis insentif telah menciptakan hasil baik. Sejak strategi tersebut diterapkan, katanya, penggunaan lintas platform meningkat dan dapat menciptakan ruang untuk menajamkan fokus serta meningkatkan jumlah pelanggan melalui monetisasi.

“Tren pertumbuhan ini semakin mendorong percepatan langkah kami menuju profitabilitas,” kata Andre.

Dia secara khusus menyebutkan sejumlah pencapaian GoTo pada kuartal kedua 2022. Sebagai misal, margin kontribusi sebagai persentase GTV tumbuh 47 basis pon ketimbang kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).

Lalu, jumlah pengguna yang bertransaksi dalam dua belas bulan terakhir tumbuh 28 persen menjadi 67 juta. Nilai belanja rata-rata per pengguna juga meningkat 17 persen dalam setahun. Secara keseluruhan, jumlah pesanan melonjak 34 persen dalam setahun menjadi 690 juta pesanan.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan saham emiten berkode GOTO itu mencapai Rp324 per lembar, atau turun 4,1 persen dari Rp338 harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada April tahun ini.

Related Topics