TECH

Microsoft Jajaki Pasang Iklan di Bing Versi AI, Demi Monetisasi?

Microsoft agaknya ingin melakukan monetisasi atas Bing.

Microsoft Jajaki Pasang Iklan di Bing Versi AI, Demi Monetisasi?ilustrasi Microsoft 365 (unsplash.com/Ed Hardie)

by Luky Maulana Firmansyah

31 March 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Microsoft kembali membawa kabar pembaruan di Bing versi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Perusahaan itu menyatakan tengah menjajaki rencana untuk memasang iklan, terutama pada fitur chat.

Menurut laman The Verge, Jumat (31/3), Bing yang didukung oleh mesin AI yang sama dengan ChatGPT ke depannya akan penuh iklan.

“Ya, iklan akan ditampilkan pada Bing baru, khususnya pada chat,” kata Direktur Komunikasi Microsoft, Caitlin Roulston. “Karena Bing baru dalam pratinjau, mungkin ada beberapa macam tampilan saat ini. Kami masih menjajaki peluang baru untuk pengalaman iklan dan akan berbagi lebih banyak dari waktu ke waktu."

Microsoft sebenarnya telah menguji fitur iklan pada Bing ketika meluncurkan pratinjaunya pada Februari lalu, yang muncul sebagai tautan dalam pesan yang ditampilkan chatbot.

Pada saat bersamaan, raksasa teknologi itu telah mendiskusikan fitur dimaksud dengan biro iklan.

Namun, menurut Tech Crunch, eksprimen iklan tersebut bisa jadi belum ditampilkan ke seluruh pengguna.

Rencana Microsoft

Pratinjau Iklan di Bing. Dok/Microsoft.Pratinjau Iklan di Bing. Dok/Microsoft.

Vice President Corporate Microsoft, Yusuf Mehdi, menyatakan niat perusahaan tersebut untuk memasang iklan pada Bing versi AI ditujukan untuk menjaga ekosistem bisnis di antara penerbit dan pengiklan.

Mesin pencari konvensional selama ini telah membantu mendorong kerja sama antara penerbit konten dan pengiklan. Penerbit, misalnya, membuat konten dan mendorong minat orang untuk mengakses konten tersebut secara gratis. Pada sisi lain, para pengiklan ingin bekerja sama dengan penerbit untuk memasarkan iklan sesuai target mereka.

Namun, berbeda dari mesin pencari tradisional, Bing bekerja dengan menawakan fitur chatbot yang memungkinkan untuk memberikan jawaban ataupun membuat konten berdasarkan permintaan pengguna. Hal tersebut dapat mengubah perilaku pengguna internet, dan pada gilirannya berdampak ke penerbit.

“Pengalaman baru ini menimbulkan pertanyaan tentang apa artinya ini bagi penerbit konten dalam hal lalu lintas,” ujarnya. Karena itu, Microsoft—melalui rencana menyusupkan iklan—bertekad untuk tetap berkolaborasi dengan industri penerbitan dan iklan.

Menurut Mehdi, mereka pun percaya diri bahwa Bing dapat menjadi peluang bagi perusahaan ataupun pebisnis. Sebab, saat ini Bing telah memiliki sekitar 100 juta pengguna. “Ini masih data awal, tetapi tanda-tandanya menggembirakan,” ujarnya.

Dilansir dari Tech Crunch, rencana Microsoft tersebut juga menyiratkan upayanya untuk melakukan monetisasi pada Bing, dan mengembangkan model bisnis.