TECH

Pendapatan Induk Facebook Turun Untuk Pertama Kalinya, Ini Penyebabnya

Bisnis iklan Meta terdampak ketidakpastian ekonomi.

Pendapatan Induk Facebook Turun Untuk Pertama Kalinya, Ini PenyebabnyaShuterstock/Michael Vi
29 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Meta Platforms, Inc., untuk pertama kalinya melaporkan penurunan pendapatan dalam sepuluh tahun terakhir. Revenue induk Facebook itu pada Q2-2022 turun 1 persen dalam setahun (year-on-year/yoy) menjadi US$28,82 miliar.

Pada saat sama, Meta menanggung kenaikan biaya dan pengeluaran hingga 22 persen menjadi US$20,44 miliar. Kondisi tersebut berpengaruh pada labanya yang hanya mencapai US$6,69 miliar, atau turun 36 persen secara tahunan.

Dikutip dari The Verge, Jumat (29/7), raihan kinerja tersebut menegaskan ganjalan yang tengaha dihadapi Meta. Ambil misal kebijakan privasi Apple “Ask App not to track” yang telah membuat iklan Meta jauh lebih tidak efektif. Di samping itu, perlambatan ekonomi membuat para pengiklan menyesuaikan anggaran belanjanya.

Selain masalah privasi Apple, bisnis inti Meta juga terdampak oleh persangan dengan platform video pendek TikTok. Meta harus melakukan sejumlah perombakan seperti memperbarui aplikasi intinya dan meningkatkan penargetan iklannya dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Dalam keterangan resmi kepada media, Meta memperkirakan total pendapatan kuartal ketiganya tahun ini akan berkisar US$26 miliar sampai US$28,5 miliar. 

Strategi Meta

Meta.
Meta. (Pixabay/KNFind)

Sementara itu, dalam ikhtiarnya untuk bersaing dengan TikTok, Meta merancang ulang Facebook dan Instagram untuk memberikan penekanan pada video pendek dan unggahan berbasis rekomendasi kepada para penggunanya.

Mark Zuckerberg, Founder dan CEO Meta, menyatakan persentase konten Facebook dan Instagram yang berasal dari akun yang tidak diikuti pengguna akan tumbuh lebih dari dua kali lipat tahun depan. Perseroan membangun teknologi AI yang memakan investasi mahal untuk tujuan tersebut.

Menurutnya, Reels, fitur format video pendek di Instagram, menghasilkan uang lebih cepat ketimbang Stories. Dalam jangka panjang, perusahaan mengharapkan Reels menjadi pendorong pendapatan.

“Ini adalah periode yang menuntut lebih banyak intensitas, dan saya berharap kita bisa menyelesaikan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit," kata Zuckerberg dalam earning calls dengan analis. 

Meski pendapatan menurun, perusahaan teknologi itu berhasil menumbuhkan pengguna harian Facebook sebesar 3 persen menjadi 1,97 miliar. Meta melaporkan bahwa 2,88 miliar orang sekarang menggunakan rangkaian aplikasi sosialnya, terdiri dari Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp.

Related Topics