TECH

Pernah Nunggak Gaji Karyawan, Startup Mebel Fabelio Berujung Pailit

Fabelio padahal mengumpulkan dana hampir Rp300 miliar.

Pernah Nunggak Gaji Karyawan, Startup Mebel Fabelio Berujung PailitProduk furnitur dan kerajinan berbahan kayu serta rotan. (KemenkopUKM)
13 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Kayu Raya Indonesia baru-baru ini resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Jakarta Pusat. Perusahaan pengelola startup desain dan furniture dengan brand Fabelio ini sempat disebut menunggak gaji para pegawainya tahun lalu.

Menurut pengumuman di surat kabar Bisnis Indonesia, Fabelio dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 oktober 2022.

"Menyatakan debitor [PT Kayu Raya Indonesia] dalam keadaan pailit," demikian tertulis dalam pengumuman kurator, sebagaimana dikutip dari bisnisindonesia.id.

Pengumuman sama menunjukkan beban biaya perkara ini akan menjadi tanggung jawab debitur atau Fabelio. Adapun besarannya akan ditentukan setelah kepailitan dinyatakan selesai.

Masih mengutip pengumuman dimaksud, rapat kreditor pertama akan jatuh pada Senin (17/10) di Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat. Lalu, batas akhir pengajuan tagihan para kreditor dan tagihan pajak tiba pada Senin (14/11) terakhir 17.00 WIB di kantor pengurus. Kemudian, rapat pencocokan piutang atau erifikasi tagihan para kreditor dan kantor pajak jatuh pada Senin (28/11) pukul 10.00 WIB di Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat.

“Sehubungan dengan Pengadilan Niaga pada pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan penetapan hakim pengawas tersebut, Fabelio mengundang para kreditor, debitor, dan pihak lain yang berkepentingan untuk menghadiri rapat-rapat tersebut,” demikian bunyi pengumuman.

Mulai menunggak pembayaran gaji pada 2021

Kombinasi beberapa varian furnitur IKEA.
Kombinasi beberapa varian furnitur IKEA. (dok. IKEA Indonesia)

Fabelio mulai disorot usai startup ini disebut menunggak gaji untuk gawai serta vendor sejak September 2021.

Bahkan, seorang karyawan anonim sempat membuat petisi pada laman change.org dengan mendesak perusahaan rintisan untuk segera membayar kewajibannya. Petisi tersebut telah diteken oleh lebih dari 3.000 orang.

“Sampai saat ini, juga belum ada klarifikasi kepada kami, kenapa gaji kami belum dibayarkan. Pihak perusahaan juga tidak pernah mengumumkan, perusahaan ini apakah akan bangkrut atau terus berjalan. Termasuk pengumuman kapan gaji dibayarkan,” begitu bunyi petisi tersebut.

Dilansir dari Daily Social, manajemen Fabelio berdalih kondisi tersebut terjadi karena pandemi yang berdampak terhadap pembatasan aktivitas masyarakat. Meski demikian, mengutip laporan The Ken, alasan ini berkebalikan dengan kondisi para pesaingnya yang positif.

Sementara, Fabelio pada Desember tahun lalu menutup hampir semua gerai luring di sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Perusahaan hanya menyisakan toko yang berlokasi di Alam Sutera, Tangerang, Banten.

Kepada Kompas.com, Head of Human Capital Management Fabelio, Febrian Gilang, mengeklaim perusahaan menutup sejumlah gerai itu karena perkara keuangan serta dana dari investor yang belum cair.

Berdasarkan laporan Crunchbase, Fabelio tercatat menghimpun pendanaan total mencapai US$19 juta atau lebih dari Rp291 miliar. Startup ini terakhir kali mendapat dana segar pada Juni 2020. Fabelio didukung oleh investor, seperti AppWorks, Aavishkaar Venture Capital, dan Venturra.  

Related Topics