TECH

Catat Sejarah Baru, Kapitalisasi Saham Apple Tembus US$3 Triliun

Pencapaian itu berkat penjualan iPhone yang laris-manis.

Catat Sejarah Baru, Kapitalisasi Saham Apple Tembus US$3 TriliunApple. (ShutterStock/emka74)
04 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Apple Inc. mencatatkan sejarah baru. Perusahaan besutan Steve Jobs ini menjadi perusahaan publik teknologi pertama dengan kapitalisasi pasar mencapai US$3 triliun atar sekitar Rp42.900 triliun, (asumsi kurs Rp14.300) di awal pekan ini.

Adapun Microsoft, mengekor di belakangnya dengan nilai pasar sekitar US$2,6 triliun diikuti Alphabet dan Amazon yang masing-masing berkapitalisasi US$2 triliun dan US$1,75 triliun.

Dalam setahun terakhir, saham Apple meningkat sekitar 35 persen. Pada Senin (1/3) waktu Amerika Serikat (AS), saham Apple telah melampaui US$182,86 per lembar. Sebelum akhirnya mengakhiri perdagangan di level US$182,01.

Rekor terbaru ini berhasil dicapai dalam waktu kurang dari tiga tahun setelah sebelumnya sempat mencapai US$1 triliun pada Agustus 2018. Lalu, faktor apa saja yang mendorong Apple mencapai rekor baru tersebut?

Permintaan iPhone melonjak

Saham Apple melonjak berkat tingginya permintaan atas iPhone 13 serta sistem berlangganannya yang berkinerja baik. Alhasil, pendapatan tahunan perusahaan pada kuartal ketiga 2021 meningkat 29 persen. Sementara penjualan iPhone meroket 47 persen ketimbang tahun lalu.

Meski belum mengumumkan laporan keuangan kuartal keempat 2021, Apple percaya diri  pendapatannya di periode tersebut akan mencetak sejarah, menurut CEO Tim Cook, dikutip dari Fortune.com.

Menurut Analis Daniel Ives dari Wedbush, dengan kapitalisasi terbaru, Apple mampu membuktikan kapabilitasnya kepada orang-orang yang meragukannya. Apalagi di tengah kencangnya kabar tingginya minat masyarakat terhadap iPhone 13 di pasar domestik ataupun Tiongkok.

“Kabar itu masih menjadi tren dan melampaui ekspektasi analis, menurut kami,” ujar Ives.

Perkembangan bisnis Apple dari masa ke masa

Apple berdiri pada April 1976, ketika teknologi penyimpan satu lagu masih dijajakan seharga US$1 juta. Steve Jobs bersama dua rekannya--Steve Wozniak dan Ronald Wayne—akhirnya memutuskan memulai bisnis di bidang elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, serta layanan daring.

Kini, perusahaan tersebut berubah menjadi raksasa yang berkontribusi hampir 7 persen dari total nilai S&P 500. Capaian tersebut bahkan memecahkan rekor IBM yang menyumbang 6,4 persen pada 1984, menurut analis yang meninjau valuasi S&P Dow Jones Indices, Howard Silverblatt.

“Apple bernilai 3,3 persen dari total semua pasar saham global,” ujarnya menambahkan. 

Produk iPhone milik Apple pertama kali meluncur ke pasar pada Januari 2007—ketika perusahaan bernilai US$73,4 miliar. Lalu, 15 tahun kemudian, ponsel premium ini langsung melesat menjadi salah satu produk terlaris. 

Pada kuartal ketiga 2021 saja, penjualan iPhone menghasilkan US$192 miliar—meningkat hampir 40 persen daripada setahun sebelumnya.

“Saat kami memulai, kami pikir tak akan menjadi perusahaan sukses yang bertahan selamanya. Namun ini benar-benar tak terbayangkan,” ujar Wozniak, dikutip dari New York Times.

Related Topics