TECH

Udara Kotor Kantor Membuat Orang Bekerja Lebih Lambat

Polusi udara kantor berdampak pada kemampuan kognitif.

Udara Kotor Kantor Membuat Orang Bekerja Lebih LambatPiqsels

by Tanayastri Dini Isna KH

22 September 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sebelum pandemi, banyak waktu yang dihabiskan di kantor—setidaknya sekitar 40 jam per pekan. Setelah menjalani sistem bekerja jarak jauh selama kurang lebih 1,5 tahun, sebagian orang masih menganggap bekerja di kantor lebih baik. Padahal, menurut penelitian, kualitas udara di kantor tidak baik untuk kesehatan.

Khususnya, jika kantor Anda berlokasi di area dengan tingkat polusi yang tidak terkontrol. Bukan tidak mungkin kualitas udara dalam ruangan kantor lebih buruk ketimbang di area luar—yang membahayakan pernapasan. Apalagi, bila kantor Anda minim ventilasi udara.

Bahkan, berdasarkan studi Universitas Harvard, menghirup udara di kantor dapat membuat Anda semakin bodoh. Mengapa demikian?

1. Udara Tercemar Perlambat Kemampuan Kognitif

Secara khusus, studi observasional dari Laurent, et. Al (2021) menyatakan, udara tercemar di kantor mampu memperlambat kemampuan kognitif yang menjaga Anda untuk tetap fokus pada tugas dan mengatasi gangguan di sekitar.

Para peneliti mengobservasi ratusan pekerja kantoran di 42 kantor, tersebar di Amerika Serikat (AS), Inggris, Thailand, Tiongkok, India, dan Meksiko. Rata-rata berusia 33, mengingat kelompok itu merupakan kelompok paling rentan.

Setiap objek penelitian diberi sensor udara yang dapat mengukur karbon dioksida dan partikel, lalu ditempatkan di meja kerja masing-masing. Kemudian, para pekerja harus menyelesaikan serangkaian tes kognitif selama setahun.

Berdasar data dari alat sensor dan tes kognitif tiap individu, para peneliti menemukan fakta bahwa semakin tinggi polusi di sekitar pekerja, semakin rendah skor tes kognitifnya. “Udara kantor yang Anda hirup berdampak langsung pada fungsi kognitif Anda. Ini berarti, bahkan bangunan yang bagus pun harus diperbaiki,” ujar Joseph Allen, Profesor di Harvard’s School of Public Health, dikutip Mashable, Selasa (21/9).

2. Memperlambat Kinerja

Bukan hanya udara tercemar, kualitas udara dengan partikel halus di bawah 1.000 bagian per juta pun masih tetap menimbulkan gangguan kognitif, imbuh para peneliti.

Berdasar keterangan pemimpin studi, Jose Guillermo Cedeno Laurent, udara kotor akan membuat seseorang bekerja lebih lambat ketimbang yang melakukan tugasnya di lingkungan dengan udara lebih bersih. Dampaknya akan semakin parah jika ada distraksi tambahan, seperti panggilan telepon.