Jakarta, FORTUNE - Hampir 50 tahun lalu, Bill Gates dan Paul Allen mendirikan Microsoft, perusahaan yang kini menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar sebesar US$3,125 triliun. Namun, di balik kesuksesan tersebut, Gates mengungkapkan bahwa ia mengorbankan banyak waktu untuk bekerja tanpa henti, termasuk di akhir pekan, sebuah kebiasaan yang kini ia sesali.
“Ketika saya seusia kalian, saya tidak percaya pada liburan. Saya bahkan tidak percaya pada akhir pekan,” kata Gates saat berbicara kepada lulusan Universitas Northern Arizona pada 2023. Gates, yang berusia sekitar 20 tahun ketika mendirikan Microsoft pada 1975, mengakui mendorong timnya untuk bekerja sangat keras.
Bahkan, ia mengaku sering mengawasi aktivitas karyawannya dari parkiran kantor untuk melihat siapa yang bekerja lebih lama. “Saya memperhatikan siapa yang pulang lebih awal dan siapa yang bertahan sampai larut malam,” kenangnya.
Namun, setelah puluhan tahun, Gates menyadari bahwa pendekatan tersebut tidak berkelanjutan. “Seiring bertambahnya usia—terutama setelah saya menjadi seorang ayah—saya menyadari bahwa intensitas seperti itu tidak selalu tepat. Jangan tunggu selama saya untuk mempelajari pelajaran ini,” ujarnya.
Kini, Gates menekankan pentingnya memberi kelonggaran pada diri sendiri. “Kalian bukanlah pemalas jika kalian memberi sedikit kelonggaran pada diri sendiri,” tambahnya.