Jakarta, FORTUNE - Bagi sebagian orang, menjadi seorang investor dalam sebuah model bisnis adalah mimpi. Namun, bayangan menjadi seorang investor cenderung digambarkan sebagai sosok tajir. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun, semua orang tetap punya kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemodal, atau lebih tepatnya menjadi seorang angel investor.
Sederhananya sebutan angel investor disematkan pada individu (perorangan) yang memiliki kekayaan yang cukup hingga bersedia untuk menyediakan dana untuk perusahaan rintisan atau startup. Sebagai imbalannya, startup akan memberikan saham untuk angel investor tersebut.
Besaran dana yang disuntikkan oleh angel investor bervariasi, tetapi umumnya berkisar US$25.000-US$500.000. Kucuran dana ini dapat berupa suntikan dana investasi untuk membantu startup lepas landas dan melanjutkan bisnisnya.
Di Indonesia, kalangan angel diisi oleh pengusaha yang memang sudah malang-melintang dalam bisnis. Karena pengalaman dan kepiawaiannya, kadang angel investor juga memberikan bantuan nonmodal atau sebagai mentor bagi si founder.
Bicara tentang angel investor, Co-Managing Partner Absolute Confidence, Aryo Ariotedjo, memberikan sejumlah tipsnya yang akan memandu Anda untuk menjadi seorang angel investor. Berikut ini beberapa aspek yang dapat menjadi pertimbangan angel saat berinvestasi di startup.