Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi karyawan di perusahaan (freepik.com/Tirachardz)

Jakarta, FORTUNE - Manajer SDM memiliki berbagai tanggung jawab, mulai dari penggajian hingga upaya kesejahteraan dan inklusi. Namun, salah satu tugas yang sering dihadapi adalah mendorong karyawan yang kinerjanya tidak memenuhi harapan.

Ada berbagai alasan mengapa karyawan mungkin tidak memenuhi ekspektasi di tempat kerja. Selain tantangan manajemen yang selalu ada, generasi pekerja baru cenderung tidak tertarik pada karier yang menuntut pengorbanan besar. Di samping itu, krisis kesehatan mental yang meningkat turut memperburuk situasi. Demikian dilaporkan Fortune.com.

Laporan terbaru dari Mercer menunjukkan bahwa hampir 82 persen karyawan berisiko mengalami burnout. Semua faktor ini dapat menciptakan krisis tenaga kerja dan menjadi tantangan besar bagi para pemimpin bisnis.

Lalu bagaimana mendorong kinerja karyawan? Beberapa eksekutif SDM dan pakar tempat kerja, termasuk dari Microsoft, Salesforce, Indeed, dan EY berbagi pandangan tentang cara membantu karyawan yang tertinggal agar kembali produktif. Menurut mereka, kunci utama adalah menetapkan ekspektasi yang jelas, terlibat dalam percakapan konsisten, dan beradaptasi ketika diperlukan.

"Kita tidak perlu mencegah kinerja yang kurang baik. Kenyataannya, hal itu bisa terjadi. Faktanya, sering kali kinerja yang kurang sesuuai menjadi pemicu pertumbuhan dan pembelajaran individu," ujar Ginnie Carlier, Wakil Ketua Talenta untuk EY Amerika. 

5 kunci utama mendorong kinerja

Editorial Team

Tonton lebih seru di