Jakarta, FORTUNE - Di tengah persaingan bisnis yang semakin sengit, tak banyak jenama yang dapat bertahan selama puluhan tahun industri. Namun, sejumlah merek lokal telah berhasil membuktikan keunggulan mereka, bahkan tak sedikit pula masyarakat yang sering menilai merek legendaris ini sebagai produk buatan luar negeri karena kualitas yang tak kalah dibandingkan dengan produk asing.
PT Aica Indonesia, perusahaan dibalik lem kuning legendaris aica aibon dan produsen High Pressure Laminate (HPL)--jenama lokal yang tetap eksis dan sering dikira brand dari luar negeri. Padahal brand yang sudah berdiri sejak 1974 adalah produk buatan lokal tetapi memang menggunakan teknologi asal Jepang dalam proses produksinya.
Memasuki ulang ke-50 PT Aica Indonesia atau tepat lima dekade di industri, kemasan pun bersalin rupa agar lebih modern dan sejumlah inovasi dihadirkan. Ada 8 motif baru dari produk Cerarl dan 1 motif baru dari produk Tough Top, katalog Aica HPL J cube 2024-2025, serta rebranding kemasan produk lem legendaris Aica Aibon. Rebranding serta peluncuran katalog baru ini menjadi bentuk konsistensi kehadiran Aica Indonesia sebagai perusahaan yang diperhitungkan di industri HPL di Indonesia.
Managing Director Aica Indonesia, Dan Mashiki, mengatakan rebranding ini merupakan salah satu bentuk inovasi untuk bisa tetap konsisten menjadi pionir.
“Dengan semangat inovasi dan peningkatan kualitas secara konsisten kami terus berusaha menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar sambil tetap menanamkan konsistensi kualitas produk dan pengalaman kami selama 50 tahun terakhir ini,” kata Mashiki di kepada Fortune Indonesia, Kamis (11/7).
Lem legendaris aica aibon sendiri sudah hadir dan digunakan oleh masyarakat Indonesia selama 50 tahun terakhir. Lem aica aibon atau sering dikenal sebagai lem kuning sering digunakan sebagai perekat HPL dan panel dekoratif, selain itu aica aibon juga sering menjadi pilihan terbaik untuk merekatkan barang-barang yang terbuat dari kayu lapis, karet, vinyl, kulit, hingga logam.
“Rebranding ini kami lakukan dengan mengganti logo yang lebih melambangkan semangat baru kami dalam menghadapi perjalanan ke depannya setelah 50 tahun berkarya di Indonesia. Selain itu kami juga mengubah desain kemasan aica aibon menjadi lebih efisien untuk membantu proses distribusi,” katanya, menambahkan.