Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
20250819_120353.jpg
Konferensi pers #BeUnstoppable 50 Years Stories for Indonesia, Selasa (19/8)/Dok. FORTUNE IDN/Desy Y.

Jakarta, FORTUNE - Betadine, merek antiseptik berbasis Povidone-Iodine, menandai 50 tahun perjalanannya di Indonesia. Sejak diperkenalkan pada 1975 oleh dr. Kahar Tjandra—dokter sekaligus pengusaha—produk ini terus berkembang menjadi salah satu merek kesehatan ikonik.

Pada Februari 2024, iNova Pharmaceuticals mengakuisisi portofolio Consumer Health dari Mundipharma International, termasuk merek ikonik Antiseptik Povidone-Iodine. Langkah ini memperluas jangkauan global iNova dan memperkuat komitmennya terhadap solusi kesehatan harian yang berbasis bukti dan mudah diakses.

Lebih dari sekadar antiseptik, Betadine melekat dalam kisah sehari-hari masyarakat—menemani proses pemulihan dari luka kecil dan mengajarkan arti bangkit kembali. Peran itu menjadikan Betadine sebagai merek legendaris yang tetap relevan meski waktu terus berjalan. Dari perawatan luka ringan di rumah hingga praktik medis, Betadine telah menjadi bagian dari rutinitas kesehatan keluarga lintas generasi. Di bawah iNova Pharmaceuticals, perjalanan Betadine masuk ke babak baru dengan memadukan kekuatan inovasi global dan akar lokal yang kuat.

CEO iNova Pharmaceuticals, Dan Spira, menegaskan posisi strategis Indonesia dalam peta bisnis global. Ia mengatakan, Indonesia menjadi pasar potensial bagi merek ini untuk berkembang. Menurutnya, ada semangat kolektif yang luar biasa, mulai dari ketangguhan, kepedulian, hingga kekuatan komunitas.

"iNova Pharmaceuticals berkomitmen menghadirkan produk dengan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan masyarakat. Ke depannya, kami berkomitmen untuk terus memberdayakan keluarga juga masyarakat Indonesia dengan menyediakan solusi kesehatan dan kesejahteraan inovatif yang memberikan dampak nyata serta memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Spira, dalam konferensi pers #BeUnstoppable 50 Years Stories for Indonesia, di Jakarta, Selasa(19/8).

Sementara itu, Filomena Maiese, Chief Global Brands & Innovation Officer iNova Pharmaceuticals, menekankan kunci keberlanjutan Betadine adalah inovasi berbasis kebutuhan lokal. “Melalui pendekatan inovatif yang unik, kami berupaya memahami kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Dengan demikian, solusi inovatif yang kami kembangkan akan tetap relevan secara lokal, mendukung pertumbuhan, dan keberlanjutan sistem kesehatan di Indonesia, serta secara lebih luas di Asia Tenggara,” katanya.

Country Head iNova Pharmaceuticals Indonesia, Benyamin Wuisan, menambahkan bahwa fondasi kepercayaan masyarakat selama lima dekade menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.

“Kami terus beradaptasi dengan kebutuhan generasi berikutnya untuk keluarga Indonesia, lebih inklusif, lebih edukatif, dan tetap mudah diakses. Kami yakin dengan pendekatan yang kolaboratif, inovasi yang berkelanjutan dapat meningkatkan kualitas hidup bersama,” kata Benyamin.

Diversifikasi produk dan inovasi berkelanjutan

Ilustrasi produk Betadine/Dok. Fortune IDN/Desy Y.

Benyamin mengungkapkan strategi diversifikasi produk Betadine terbagi dalam tiga kategori utama: wound care (perawatan luka), respiratory & throat care (perawatan mulut dan tenggorokan), serta feminine care (perawatan area kewanitaan).
Produk yang sudah populer, seperti Betadine Solution, Betadine Antiseptic Ointment, hingga Betadine Cleanser bahkan kini viral di media sosial karena digunakan masyarakat untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Tak hanya itu, Benyamin juga mengonfirmasi adanya rencana peluncuran produk baru di akhir tahun ini. "Inovasi yang kami lakukan akan relevan dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kami mendengarkan apa yang dibutuhkan masyarakat, kemudian kami lakukan inovasi. Dalam waktu dekat kami akan luncurkan produk baru untuk perawatan obat luka yang mungkin nanti akan diluncurkan di akhir tahun ini,” ungkapnya.

Seluruh produk Betadine untuk pasar Indonesia diproduksi secara lokal melalui PT Mahakam Beta Pharma. Betadine saat ini tersedia di berbagai provinsi di Indonesia melalui jaringan distribusi yang melibatkan apotek, rumah sakit, klinik, toko obat, modern market, hingga minimarket. Bahkan, strategi distribusi iNova juga menyasar area terpencil agar produk tetap mudah diakses masyarakat.

Sebagai bagian dari strategi edukasi dan meningkatkan brand awareness, Betadine juga menggandeng musisi dan tenaga kesehatan untuk mengampanyekan pentingnya peran antiseptik dalam mencegah infeksi.

“Antiseptik seperti Povidone-Iodine memiliki rekam jejak klinis yang panjang, terbukti efektif melawan berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Namun, hal yang lebih krusial adalah bagaimana kita membekali masyarakat untuk memahami cara merawat luka sejak awal, menjaga kebersihan area tubuh yang rentan iritasi, dan mencegah atau mengatasi infeksi ringan agar tidak berkembang,” kata dr. Gia Pratama, edukator kesehatan profesional, menekankan peran antiseptik dalam mencegah infeksi.

Sementara itu, musisi Yura Yunita, selaku Campaign Ambassador Unstoppable Stories, menyoroti sisi personal kampanye ini.
“Merawat diri itu bentuk cinta. Dan ketika kita tahu cara yang tepat, kita jadi lebih percaya diri dan lebih siap menghadapi setiap tantangan untuk menjadi unstoppable. Saya percaya, kebiasaan sehat harus bisa diwariskan, dan penting bagi perempuan terutama generasi muda untuk merasa didengar, dipahami, dan didukung,” ujarnya.

Editorial Team