Jakarta, FORTUNE – Bisnis barang bekas pakai kian digemari beberapa waktu belakangan. Meski mendapat label barang bekas, banyak pula produk yang dijual masih dalam kondisi baik, bahkan nyaris seperti baru atau hanya mengalami sedikit cacat produksi.
Toko yang menyediakan berbagai barang bekas pakai mulai dari buku, pakaian, furnitur, sampai barang elektronik pun biasanya dikenal sebagai Thrift Shop.
Cambridge Dictionary mengartikan Thrift Shop sebagai sebuah toko yang menjual benda-benda yang sudah pernah digunakan dan biasanya dilakukan untuk kegiatan amal. Namun, dalam perkembangannya, Thrift Shop menjadi sebuah toko rujukan untuk mendapatkan barang-barang bekas yang berkelas, tapi dijual dengan harga miring.
Toko ini biasanya disasar oleh kalangan muda yang masih memiliki pendapatan terbatas. Salah satu tujuan mereka membeli di Thrift Shop adalah lebih menghemat pengeluaran di saat mereka memenuhi keinginan untuk memiliki barang tertentu.
Perkembangan teknolog membuat bisnis Thrift Shop kian bersinar. Saat ini makin banyak thrif shop yang beroperasi secara online. Oleh sebab itu, Thrift Shop bisa jadi pilihan berbisnis di masa kini. Melansir situs web skillacademy, berikut ini Fortune Indonesia akan membahas beberapa langkah saat akan memulai bisnis Thrift Shop.