Jakarta, FORTUNE - Pemerintah akan mengembangkan enam Kawasan Ekonomi Halal (KEK) dan akan diresmikan dalam waktu dekat, yang mana satunya ialah KEK halal di Sidoarjo.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah akan mendorong KEK Halal tersebut sama dengan KEK Mangkei sebagai bagian dari rantai pasok global.
"KEK Halal Sidoarjo nanti akan menjadi bagian dari halal value chain dunia memiliki potensi sangat besar dan melibatkan Indonesia ke dalam rantai pasok industri halal," Suswijono dalam konfrensi pers paparan kinerja KEK triwulan II, Selasa (9/8).
Ia mengungkapkan, pengembangan KEK halal diarahkan pada sektor riil untuk menangkap potensi besar industri halal global dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
“Konsep KEK Halal Sidoarjo ini akan menjadi semacam halal hub. Selama ini, banyak proses awal pengolahan bahan baku dilakukan di Tiongkok, sementara pasar utamanya justru berada di Timur Tengah dan negara-negara Arab. Melalui KEK halal, kita ingin mengambil bagian dari rantai itu,” kata Susiwijono.
Sebagai contoh, gelatin yang sebagian besar masih dipasok dari Tiongkok dan berbasis non-halal. Indonesia berpeluang memasok bahan baku dengan standar halal, sehingga menjadi alternatif pasokan selain dari luar negeri. Dengan begitu, produk jadi tersebut bisa dipasarkan ke Timur Tengah dan kawasan lain, sementara nilai tambahnya diambil melalui KEK Halal Sidoarjo.
Jika terealisasi, KEK Halal Sidoarjo akan menjadi KEK halal pertama yang terhubung langsung dengan halal value chain global. Saat ini, enam KEK tersebut masih menunggu penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) sebelum diresmikan oleh Presiden.
Pemerintah mencatat realisasi Investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga Juni 2025 mencapai Rp40,48 triliun. Angka ini telah terpenuhi 48,2 persen dari target investasi 2025 yang sebesar Rp84,1 triliun.