Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menargetkan batu baranya dapat terjual pada kisaran 62 juta–64 juta ton tahun ini. Target tersebut terdiri dari 58 juta–60 juta ton batu bara termal, dan 3,8 juta–4,3 juta ton batu bara metalurgi dari Adaro Minerals Indonesia (ADMR).
"Volume ADMR terus bertumbuh karena permintaan yang kuat untuk batu baranya. Volume dari Balangan Coal Companies dan PT Mustika Indah Permai juga diperkirakan akan meningkat. Angka ini tidak termasuk target tambang Kestrel yang ditetapkan 6 juta ton," kata Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, melalui keterangan pers yang dikutip Jumat (17/2).
Demi dapat mencapai target tersebut, perusahaan itu menganggarkan belanja modal US$500 juta–600 juta untuk operasional rutin dan rencana ekspansi.
Belanja modal tersebut tidak termasuk untuk proyek transformasi bisnis di Kalimatan Utara. Adaro memiliki beberapa proyek yang akan dilaksanakan di kawasan industri itu, termasuk smelter aluminium dan PLTU yang menjadi sumber energinya, serta PLTA.