Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi proyek Adhi Karya/ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Jakarta, FORTUNE - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat pencapaian kontrak baru sepanjang tahun 2024 dengan nilai mencapai Rp20,1 triliun.

"Perolehan kami di tahun 2024 itu untuk perolehan omzet kontraknya sebesar Rp20,1 triliun," ujar Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VI DPR, Rabu (5/3).

Ia menjelaskan bahwa jika kontrak baru tersebut digabungkan dengan kontrak yang dibawa dari tahun sebelumnya (carry over) sebesar Rp35,2 triliun, maka total nilai kontrak yang dikelola pada 2024 menjadi Rp55,3 triliun.

Sebagian besar kontrak yang diperoleh berasal dari sektor konstruksi dengan porsi 91 persen, sementara sektor properti dan manufaktur masing-masing menyumbang 4 persen, serta investasi sebesar 1 persen.

Dari sisi sumber pendanaan, sebesar 49 persen berasal dari pemerintah, baik dalam bentuk pinjaman maupun alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, pendanaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkontribusi 29 persen, dan dari sektor swasta sebanyak 16 persen.

"Ini sebagian besar memang 49 persen dari pemerintah baik yang sifatnya pinjaman maupun APBN. Kalau dipisahkan APBN-nya mungkin sekitar 35 persen, kemudian yang lain adalah dari BUMN itu 29 persen, dan dari swasta 16 persen," katanya.

Didominasi pengerjaan proyek gedung

Editorial Team

Tonton lebih seru di