Jakarta, FORTUNE - Perusahaan minyak nasional Abu Dhabi, ADNOC, mengumumkan rencana investasi jumbo sebesar US$150 miliar pada periode 2026–2030. Investasi jumbo tersebut akan difokuskan untuk menjaga keberlanjutan operasi, mempercepat ekspansi, dan memenuhi permintaan energi global yang terus meningkat.
Dilansir dari Reuters, dalam rapat dewan direksi, perusahaan melaporkan kenaikan cadangan minyak menjadi 120 miliar barel dari sebelumnya 113 miliar barel. Cadangan gas alam juga naik menjadi 297 triliun kaki kubik standar dari 290 triliun kaki kubik.
"Kami telah menarik mitra global baru untuk konsesi eksplorasi non-konvensional guna mempercepat pengembangan, mendukung swasembada gas negara Teluk tersebut, dan memenuhi permintaan gas global yang terus meningkat," demikian dikutip dari Reuters, Selasa (25/11).
Pada divisi internasional, XRG, ADNOC melaporkan lonjakan nilai investasi menjadi US$151 miliar dari sekitar US$80 miliar sejak diluncurkan pada November tahun lalu.
Berdasarkan Bloomberg, XRG juga telah menyelesaikan kontrak untuk gas alam cair di AS dan Afrika. Selain itu akan mengejar akuisisi global di sektor kimia, gas alam, dan energi terbarukan untuk memperluas portofolio dan mengurangi ketergantungan emirat pada pendapatan minyak.
ADNOC sedang berupaya meningkatkan kapasitas produksi minyak menjadi 5 juta barel per hari dari 4,85 juta barel per hari saat ini. Dengan adanya kuota OPEC+ UEA memungkinkan perusahaan memproduksi lebih dari 3,4 juta barel per hari pada bulan Desember, dan peningkatan kapasitas lebih lanjut akan menyebabkan lebih banyak kemampuan yang menganggur.
Dalam rapat tersebut, direksi ADNOC juga menyetujui pembentukan operator baru untuk konsesi Ghasha, proyek lepas pantai yang ditargetkan menghasilkan 1,8 miliar kaki kubik gas serta 150.000 barel minyak dan kondensat per hari.rkan lonjakan
