Berikut ini terdapat dua contoh mengenai agio saham, yakni:
Contoh pertama
Misalnya, sebuah perusahaan menerbitkan saham dengan harga Rp5 ribu per lembar. Akan tetapi, pada rapat umum saham perdana, perusahaan menawarkan harga jual yang lebih tinggi, yakni Rp8 ribu per lembar.
Nilai agio saham = Rp8 ribu - Rp5 ribu = Rp3 ribu
Maka, nilai agio saham yang didapatkan perusahaan adalah Rp3 ribu per lembar.
Contoh kedua
Contoh lainnya, sebuah perusahaan menerbitkan 10 ribu lembar saham dengan nominal Rp3 ribu per lembar. Pada saat penawaran saham perdana, saham tersebut terjual dengan harga Rp5 ribu per lembar.
Untuk kasus tersebut, berikut nilai perhitungannya:
Nilai nominal awal: Rp 3 ribu x 10 ribu lembar saham = Rp30 juta
Setelah penawaran: Rp 5 ribu x 10 ribu lembar saham = Rp50 juta
Nilai agio saham : Rp50 juta - Rp30 juta = Rp20 juta
Dengan begitu, neraca perusahaan akan akan memuat Rp30 juta sebagai modal disetor, sedangkan nilai agio saham Rp20 juta.