Laba Pakuwon tumbuh karena pendapatannya meningkat 24,3 persen menjadi Rp3,79 triliun. Secara mendetail, pendapatan real estate tumbuh 60,4 persen menjadi Rp2,11 triliun. Perusahaan juga beroleh pertumbuhan pendapatan perhotelan 65,0 persen. Namun, pendapatan pengusahaan pusat perkantoran dan lainnya terkoreksi 9,3 persen.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati, Minarto Basuki, mengatakan komposisi pendapatan sedemikan ini terdiri dari 44 persen pendapatan berulang (recurring) dan 56 persen pendapatan pengembangan.
“Komposisi ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan berulang dan pendapatan pengembangan yang seimbang,” kata Minarto dalam keterangan resmi, seperti dikutip Kamis, (18/11).
Menurut Minarto, rendahnya suku bunga dan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) juga telah mendorong kinerja marketing sales perusahaan. Berdasarkan catatannya, marketing sales pada periode sama tumbuh 38,7 persen menjadi Rp1,01 triliun. Itu juga setara 71,9 persen dari target perseroan sebesar Rp1,4 triliun.
Ada pun komposisi penjualan pada kuartal ketiga tahun ini adalah 55 persen dari penjualan rumah tapak. Sisanya, 45 persen dari dari penjualan kondominium dan perkantoran.