Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi laboratorium produksi vaksin Bio Farma. (dok. Bio Farma)

Intinya sih...

  • BUMN farmasi Bio Farma laporkan kerugian konsolidasi Rp2,16 triliun pada 2023, turun dari laba Rp490 miliar pada tahun sebelumnya.
  • Kerugian disebabkan normalisasi pendapatan usai Covid-19 dan kondisi anak usaha Kimia Farma dan Indofarma.
  • Pendapatan holding BUMN Farmasi turun 28% menjadi Rp15,2 triliun, dengan kontribusi terbesar dari KAEF sebesar Rp9,9 triliun.

Jakarta, FORTUNE - Holding BUMN sektor farmasi, PT Bio Farma (Persero), melaporkan kerugian konsolidasi mencapai Rp2,16 triliun pada tahun lalu. Padahal, holding tersebut pada tahun sebelumnya mengantongi laba Rp490 miliar.

Selain karena normalisasi pendapatan usai Covid-19, Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan kerugian tahun ini diperparah dengan kondisi pada anak usahanya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). 

Editorial Team

3+

Tonton lebih seru di