Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
investor-asal-qatar-al-qilaa-international-group-al-qilaa-meresmikan-proyek-investasi-1-juta-hunian-vertikal-di-kampung-bandan-1758085966717_169.jpeg
AlQilla & CCCC Kolaborasi Bangun 50 Ribu Hunian Vertikal di Lahan KAI/Dok KAI

Intinya sih...

  • AlQilaa & CCCC kolaborasi bangun 50 ribu hunian vertikal di lahan KAI

  • Hunian vertikal TOD KAI terapkan konsep smart tower

  • Teknologi Net Zero ModForm diterapkan dalam TOD KAI untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan perumahan nasional

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Investor asal Qatar, AlQilaa International Group (AlQilaa) menggandeng perusahaan konstruksi asal China, China Communications Construction Company (CCCC) untuk membangun 50 ribu unit hunian vertikal yang akan dikembangkan di lahan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI sebagai bagian dari kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Chairman AlQilaa Global Group, Abdulaziz Al Thani, menyatakan kerja sama ini mencerminkan komitmen serius perusahaan dalam mendukung penyediaan perumahan bagi masyarakat Indonesia, sejalan dengan Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo.

“Proyek ini bukan hanya tentang membangun tempat tinggal, melainkan juga tentang menciptakan ekosistem hunian berkelanjutan yang mendukung kehidupan komunitas,” kata Abdulaziz saat meresmikan pencanangan kerja sama di Jakarta, Rabu (17/9).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Satgas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo menyambut positif kerja sama lintas sektor baik swasta maupun investor global. "Dengan menggabungkan investasi global dan aset nasional, kita tidak hanya menyediakan perumahan, tetapi juga membangun komunitas inklusif dan berkelanjutan yang akan memberi manfaat bagi generasi mendatang," kata Hashim.

Hunian vertikal TOD KAI terapkan konsep smart tower

CCCC Gandeng PT Risjadson Land dalam Pengembangan Hunian Vertikal TOD KAI/Dok CCCC

Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin juga menyatakan, bakal terus mengoptimalkan aset lahan KAI melalui konsep TOD. “Kami menghadirkan hunian terjangkau dan berkualitas, serta memastikan seluruh kerjasama dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan berlandaskan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG),” katanya.

Sementara itu, President Direktur PT China Communications Construction Engineering Indonesia (CCCEI), Zhang Hua Ping, menjelaskan, sebagai anak usaha dari CCCC pihaknya akan mengembangkan konsep hunian smart tower dengan fasilitas penunjang seperti sekolah, area bermain, ruang komunal, dan sistem hunian cerdas. Dalam proyek TOD di PT KAI, CCCC juga akan menggandeng PT Risjadson Land.

“Dengan ekspertis yang kami miliki, kami optimistis dapat menghadirkan sebuah hunian yang mendukung peningkatan kualitas hidup penghuni melalui penerapan prinsip sustainability dan pemanfaatan teknologi terkini,” kata Zhang Hua Ping.

CCCC sendiri memiliki pengalaman dalam membangun ratusan proyek perumahan dan hunian di berbagai negara dengan standar internasional, termasuk di Tiongkok, Singapura, Malaysia dan negara-negara lainnya. Di Indonesia, CCCC melalui anak perusahaannya telah beroperasi sejak 1996 dan menyelesaikan proyek senilai lebih dari US$2 miliar, seperti Jembatan Suramadu, hingga LRT Palembang.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT Risjadson Land, Stefan Mahir, berharap proyek ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan perumahan nasional dengan tetap mengutamakan keberlanjutan lingkungan. “Dengan teknologi konstruksi Net Zero ModForm yang akan kami terapkan, Kami optimistis proyek ini akan dapat selesai sesuai jadwal dengan kualitas yang terjaga,” kata Stefan.

Teknologi Net Zero ModForm sendiri merupakan sebuah sistem konstruksi modular berbasis Industrialized Building System (IBS). Teknologi ini memungkinkan pembuatan komponen bangunan dilakukan secara terkontrol sebelum dirakit di lokasi proyek, sehingga secara signifikan dapat mengurangi limbah konstruksi dan emisi karbon.

Editorial Team