Pengertian Online Travel Agent (OTA) dan Perbedaannya dengan VHO

OTA dan VHO memiliki sistem layanan yang berbeda.

Pengertian Online Travel Agent (OTA) dan Perbedaannya dengan VHO
ilustrasi orang berlibur (unsplash.com/Felix Rostig)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perkembangan teknologi begitu pesat dan terus dirasakan oleh berbagai sektor, seperti pariwisata. Di era digitalisasi, salah satu produk pariwisata yang sering digunakan masyarakat adalah Online Travel Agent (OTA, apakah itu?

Sebelum masa digitalisasi, masyarakat sudah mengenal agen perjalanan dan kerap menggunakannya  untuk mencari tiket angkutan umum, booking penginapan, sampai mengurus dokumen perjalanan.

Tapi, saat digital mulai merebak dan berbagai aplikasi semakin berkembang untuk memudahkan aktivitas masyarakat, OTA pun semakin banyak dengan keunggulannya masing-masing. Melansir hotelier.id, berikut serba-serbi OTA dan mengenal perbedaannya dengan VHO (Virtual Hotel Operator).

Pengertian OTA

Aplikasi Traveloka. (Shutterstock/Sulastri Sulastri)

OTA adalah agen perjalanan dalam jaringan (online). Alhasil, pelayanan jasa yang diberikan OTA pun dilakukan melalui situs web atau produk aplikasi tertentu yang bisa meliputi pemesanan tiket angkutan umum, booking hotel, penjualan tiket tempat wisata, pengiriman paket, sampai persewaan mobil.

Hotelier menuliskan, PTA merupakan pihak ketiga yang menjual kembali layanan atas nama perusahaan lain. Meski begitu, pelanggan bisa memperoleh lebih banyak manfaat bila mengandalkan pihak ketiga tersebut, karena sistem pemesanan online di satu situs atau aplikasi, dan tak ribet, hanya sejauh penggunaan smartphone atau laptop saja.

Karena OTA biasanya adalah sebuah agregator layanan perjalanan, maka pelanggan juga diberikan keleluasaan untuk membandingkan harga antara satu produk tertentu dengan produk sejenis lainnya.

Misalnya, harga tiket pesawat, dengan tujuan sama, waktu penerbangan sama, namun OTA menyuguhkan beberapa maskapai berbeda dengan harga yang bersaing. Dengan demikian, keputusan membeli tetap akan kembali pada pilihan pengguna OTA.

Perusahaan penyedia produk, baik hotel, angkutan umum, sampai destinasi wisata, akan sangat terbantu oleh keberadaan OTA, karena ceruk pasar yang dimiliki OTA. Konsumen akan lebih mudah terjaring dan para penyedia produk tidak perlu susah payah untuk berpromosi dan mencari pasar.

Sementara di sisi OTA, kerja sama yang terjalin dengan para penyedia produk maupun iklan lainnya, bisa menjadi sumber pendapatan potensial bagi OTA tersebut. Apalagi, bila OTA tersebut bisa jadi top of mind di tengah masyarakat. Beberapa OTA yang saat ini kita kenal, antara lain, Traveloka, Tiket.com, Agoda, Booking.com, dan banyak lainnya.

Apa itu VHO?

Aplikasi Pemesanan Hotel RedDoorz. Shutterstock/Postmodern Studio.

Seiring perkembangan OTA yang semakin tertata dan fitur layanan semakin canggih, VHO hadir dan menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi masyarakat yang ingin menginap. Walaupun VHO juga berbasis online seperti OTA, tapi keduanya sangat berbeda.

Meski layanan yang diberikan VHO sebenarnya juga perusahaan jasa seperti OTA, namun VHO bukanlah agregator. Pada dasarnya, VHO adalah perusahaan penginapan yang tak memiliki bangunan hotel sendiri.

Untuk itu, perusahaan akan bekerja sama dengan berbagai macam akomodasi, mulai dari guest house sampai hotel, dan melakukan re-branding pada kamar yang dikerja samakan, kemudian menjualnya dengan nama VHO tersebut, baik secara online maupun offline. Ada beberapa VHO yang sudah dikenal, misalnya RedDoorz, Nidia Rooms, atau OYO.

Kualitas dan harga VHO pun cukup beragam, bahkan dalam situasi tertentu, VHO justru bisa meningkatkan jenama penginapan yang diajak kerja sama, karena penjualan online dan eskalasi kualitas bisa menarik lebih banyak konsumen untuk menginap.

Perbedaan OTA dan VHO

Kamar tipe Presidential Suite Vasa Hotel Surabaya. (dok. Vasa Hotel)

Bila melihat pengertiannya, OTA dan VHO sebenarnya sudah sangat berbeda. Namun, dari sudut pandang produk layanan online, mungkin masih ada beberapa orang yang kesulitan membedakannya. Berikut ini adalah perbedaan OTA dan VHO dilihat dari beberapa indikator:

  1. Jenama
    Pada OTA, penyedia produk yang bekerja sama akan tetap ditampilkan sesuai dengan nama mereka. Jadi, OTA hanya bersifat sebagai agregator semata. Sedangkan, pada VHO, dalam kerja sama akan adalah re-branding yang memberikan keleluasaan pada perusahaan VHO untuk mengubah tampilan ruang, sampai kelengkapan kamar, sesuai dengan jenama yang ingin dijual.
  2. Harga
    OTA umumnya akan menjual mengikuti harga dari penyedia produk yang bekerja sama, misalnya hotel atau maskapai penerbangan. Para penyedia produk memiliki keleluasaan lebih besar–dalam kasus hotel–untuk menentukan berapa banyak kamar yang akan dijual dan berapa besar kamar tersebut dijual. Sementara, VHO lebih membatasi kebebasan pemilik properti, harga tak boleh ditentukan sendiri. Meski begitu, VHO biasanya menjual produknya dengan harga yang relatif lebih murah dibanding pasaran.
  3. Kanal penjualan
    Dari indikator ini, VHO memiliki jaringan penjualan yang terintegrasi. Misalnya, kita bekerja sama dengan RedDoorz, maka penginapan kita juga bisa terdaftar di marketplace yang bekerja sama dengan RedDoorz, termasuk OTA yang juga bekerja sama. Sebaliknya, OTA lebih rigid dengan pola bisnis yang individual. Jadi, bila kita bekerja sama dengan Traveloka, untuk memperluas pasar, kita juga harus bekerja sama dengan Tiket.com atau OTA lainnya.
  4. Jaminan
    Indikator terakhir adalah jaminan, VHO biasanya menawarkan jaminan atau uang kepada perusahaan perhotelan atau penginapan sebagai sewa jangka panjang. Dengan begitu, pihak VHO bisa lebih leluasa menjual kamar yang disewa dengan cara apapun. Nantinya, perusahaan perhotelan akan mendapat pembagian pendapatan, tergantung besaran yang disepakati. Sebaliknya, di OTA, tidak ada jaminan sewa jangka panjang. Kerja sama lebih sederhana, sebatas biaya atau pembagian hasil jasa yang dibayarkan pada penyedia produk atau pemilik jenama, atas pembelian yang terjadi secara online.

Related Topics

OTAVHO

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
Cara Pinjam Uang dari BPJS Ketenagakerjaan serta Syaratnya
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Pengertian Google SGE, Fitur, dan Cara Mengaktifkannya
Stanchart Indonesia Tunjuk Rino Donosepoetro Sebagai Cluster CEO
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu