Stakeholder: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Perannya

Stakeholder dalam dunia bisnis sangat penting dan dibutuhkan

Stakeholder: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Perannya
Shutterstock/Pressmaster
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Stakeholder adalah suatu istilah yang sering kita dengar. Di Indonesia, arti stakeholder sering kali identik dengan pemangku kepentingan. 

Pada saat Anda masuk ke dunia investasi atau bisnis, nantinya istilah ini akan Anda gunakan.

Lantas, apa itu stakeholder? Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai pengertian stakeholder, jenis, fungsi, dan perannya.

Pengertian stakeholder

Dalam dunia bisnis, stakeholder adalah pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis. 

Pemangku kepentingan utama dalam perusahaan antara lain investor, karyawan, pelanggan, kreditur, dan pemasok nya.

Pada awalnya, stakeholder adalah istilah penyebutan bagi individu atau kelompok yang berkecimpung langsung dalam sebuah bisnis. Namun, seiring perubahan mindset, banyak lembaga bisnis, dan berjalannya waktu membuat arti stakeholder meluas.  

Cakupannya meliputi banyak pihak lain yang biasanya identik dengan bisnis atau yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Jenis-jenis stakeholder

Secara umum, stakeholder terbagi atas dua, yaitu stakeholder internal dan eksternal. Diantaranya sebagai berikut:

Stakeholder internal

Stakeholder internal adalah para stakeholder yang ada dalam bisnis dan biasanya terpengaruh langsung oleh hasil dari usaha yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut adalah contoh dari stakeholder internal antara lain:

Pemilik perusahaan

Perusahaan adalah stakeholder utama dalam sebuah bisnis. Perusahaan harus memberikan keputusan atau saran mengenai kebijakan demi kelancaran bisnis.

Pemegang saham

Pemegang saham, dewan direksi, dan kepala eksekutif merupakan stakeholder internal perusahaan. Pihak tersebut bertanggung jawab mengenai proyek besar yang berkaitan dengan pengawasan, saran, hingga pengambilan keputusan. Dapat dikatakan, pemegang saham adalah yang berpengaruh tinggi selain pemilik perusahaan.

Pegawai

Pegawai atau karyawan sebagai stakeholder adalah fungsi penting bagi suatu perusahaan karena mereka memiliki kontribusi langsung dengan proses produksi.

Stakeholder eksternal

Di sisi lain, stakeholder eksternal adalah orang-orang yang memiliki kepentingan dan hubungan terkait kesuksesan perusahaan atau bisnis tersebut.

Namun, mereka tidak memiliki hubungan langsung dengan proyek atau sistem kerja organisasi itu. Stakeholder eksternal meliputi konsumen atau pelanggan, supplier, investor, media, komunitas, pemerintah, dan lain-lain. Berikut penjelasan terperincinya:

Konsumen

Konsumen atau pelanggan adalah pihak yang membeli produk usaha Anda. Pelanggan mengharapkan agar produk yang disediakan oleh perusahaan berkualitas bagus dan efisien untuk digunakan.

Investor dan kreditur

Penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki investor dan kreditur, karena investor dan kreditur sangat membantu dalam aspek keuangan perusahaan.

Investor sebagai stakeholder adalah orang-orang yang menanamkan modal sebagai dukungan bagi perusahaan.

Jika membeli saham sebuah perusahaan, maka Anda pun tergolong seorang stakeholder di perusahaan tersebut.

Nah, saham tentu saja adalah modal yang sangat membantu perusahaan agar tetap dapat beroperasi.

Tidak hanya dalam aspek finansial, investor sebagai stakeholder yang menanamkan modal besar pun bisa memiliki wewenang dalam mengawasi kinerja suatu perusahaan serta kondisi keuangannya.

Sementara, kreditur atau bank adalah lembaga keuangan yang berperan memberikan pinjaman pada perusahaan untuk sebagai modal.

Kreditur juga merupakan stakeholder, di mana stakeholder ini akan memberikan pinjaman dengan syarat dan jaminan tertentu.

Pemasok

Supplier atau pemasok memiliki tugas menyediakan bahan baku untuk produksi, biasanya pada bisnis manufaktur.

 

Tanpa adanya supplier, tentu bisnis akan mengalami hambatan dan sulit untuk berproduksi. Dikarenakan pemasok adalah salah strategi pemasaran produk lebih masif lagi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga hubungan yang baik dengan pemasok.

Pemerintah

Pemerintah dapat dikategorikan ke dalam stakeholder karena pemerintah bertanggung jawab mengenai perundang-undangan yang turut mempengaruhi bisnis, contoh peraturan pajak.

Masyarakat umum

Meski tidak terlibat secara langsung, tetapi masyarakat umum termasuk ke dalam stakeholder. Hal ini disebabkan oleh karena masyarakat juga turut memengaruhi aktivitas bisnis, seperti terciptanya lapangan kerja, isu kesehatan, hingga pembangunan ekonomi. 

Perusahaan skala apa pun pada suatu daerah memiliki pengaruh atas perubahan di daerah tersebut, seperti pendapatan dan pengeluaran. Oleh sebab itu, perusahaan memiliki tanggung jawab kepada masyarakat sekitar.

Fungsi dan peran stakeholder dalam perusahaan

Fungsi dan peran stakeholder terbagi ke dalam beberapa bagian, seperti:

1. Membuat keputusan

Biasanya, para stakeholder akan mengadakan rapat yang mengundang eksekutif perusahaan.

Jajaran tersebut berisi orang-orang penting, seperti jajaran direktur dan bagian lainnya yang memiliki wewenang penting dalam perusahaan tersebut, seperti pemegang saham dalam jumlah besar.

Orang-orang ini memiliki hak untuk membuat keputusan atau mengusulkan ide bagi perusahaan.

Selain itu, kelompok stakeholder ini juga berwenang untuk menunjuk dan memecat CEO jika perlu. 

2. Manajemen langsung

Beberapa stakeholder juga terlibat langsung dalam manajemen perusahan Anda.

Stakeholder dapat menduduki departemen-departemen tertentu dalam perusahaan, seperti HRD, R&D, dan lain-lain untuk mengatur bisnis dan menjamin kesuksesannya secara langsung.

Biasanya, bisnis swasta dan perusahaan terbuka akan menyediakan posisi bagi investor besar untuk berpartisipasi langsung dalam operasi bisnis pada level manajerial.

3. Pendukung keuangan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, stakeholder pun salah satunya adalah investor bagi sebuah perusahaan.

Oleh karena itu, stakeholder dapat memutuskan untuk menambah atau mengurangi investasi mereka pada suatu perusahaan dengan menimbang kondisi finansial bisnis tersebut.

Jadi, sebuah perusahaan sangat bergantung dan wajib membangun hubungan yang baik dengan stakeholder.

4. Menjalankan operasional bisnis

Stakeholder eksternal maupun internal memiliki peran penting untuk menjalankan operasional sebuah usaha. Mereka memiliki tanggung jawab sepenuhnya mengenai proyek yang akan dijalankan nantinya.

5. Tanggung jawab sosial perusahaan

Perusahaan perlu menyeimbangkan hubungan antara bisnis dan stakeholder. Untuk itu, perusahaan harus memiliki corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Tanggung jawab sosial dapat dilakukan kepada karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, serta lingkungan atau komunitas tertentu. Para stakeholder ini bisa membuat keputusan berdasarkan hasil dari perembugan strategi CSR yang dilakukan sebuah perusahaan.

Demikian penjelasan yang bisa Fortune Indonesia berikan tentang stakeholder. Bagaimana, apakah Anda sudah lebih memahami tentang posisi penting ini di sebuah perusahaan?

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen