Laba Vale Indonesia Naik 10,6 Persen pada Semester I 2021

Pendapatan Vale Indonesia naik 14,13% pada Semester I 2021.

Laba Vale Indonesia Naik 10,6 Persen pada Semester I 2021
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) membukukan pendapatan semester I-2021 senilai US$414,94 juta atau hampir Rp6 triliun, naik 14,13% dari US$360,37 juta pada periode sama tahun lalu. Perolehan tersebut juga diikuti dengan peningkatan beban pokok sekitar 3% dari US$319,80 juta menjadi US$329,13 juta. 

Laba bersih perseroan tumbuh 10,6% dari US$53,12 juta pada paruh pertama 2020 menjadi US$58,78 juta tahun ini. Kenaikan tersebut sejalan dengan EBITDA semester I yang naik dari US$114,3 juta pada tahun lalu menjadi US$161,2 juta pada 2021. 

"Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama perseroan, yaitu keselamatan jiwa serta kelestarian bumi dan komunitas kita," ujar Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, dalam keterangan resminya, Rabu (28/7).

Meski demikian, jika dilihat secara kuartalan, pendapatan Vale Indonesia pada triwulan II lalu cenderung stagnan US$208,39 juta atau naik 0,8 persen dari US$206,5 juta pada triwulan sebelumnya. Laba bersih perseroan turun dari US$33,7 juta pada triwulan pertama menjadi US$25,1 juta sejalan dengan penurunan EBITDA dari US$88,9 juta menjadi US$72,3 juta. 

Febriany mengatakan turunnya EBITDA pada triwulan II 2021 disebabkan oleh biaya yang lebih tinggi dan harga realisasi rata-rata nikel yang lebih rendah.Tercatat, konsumsi high sulphur fuel oil (HSFO) per metrik ton nikel matte meningkat 22 persen dari 288.750 barel pada triwulan I menjadi 351.750 barel pada triwulan II 2021. 

Meski demikian, konsumsi batubara turun 12% mengimbangi HSFO yang lebih tinggi. Sementara itu baik harga HSFO, diesel, dan batubara mengalami peningkatan masing-masing sebesar 17%,17%, dan 10% pada triwulan II.

Vale mengirimkan 15.845 metrik ton nikel matte dan mencatat penjualan sebesar US$208,4 juta pada kuartal kedua. Meski harganya lebih rendah ketimbang periode Januari-Maret, volume penjualan yang naik sekitar 7% itu dapat mengimbangi penjualan secara kuartalan. "Kami menyelesaikan kegiatan pemeliharaan kritikal pada triwulan ini yang memungkinkan kami mencapai tingkat produksi seperti yang telah dipublikasikan sebelumnya," jelas Febriany.

Kas dan setara kas perusahaan pada 30 Juni 2021 tercatat sebesar US$426,5 juta, naik dari US$386,2 juta pada 31 Maret. Untuk belanja modal, Vale mengeluarkan US$33,3 juta pada triwulan kedua, turun dari US$38,5 juta pada triwulan sebelumnya. "PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan