Mengenal Net Present Value Dalam Bisnis: Arti dan Manfaat

NPV mengukur prospek keuntungan dari sebuah investasi.

Mengenal Net Present Value Dalam Bisnis: Arti dan Manfaat
ilustrasi perencanaan (unsplash.com/Alvaro Reyes)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pebisnis perlu memahami Net Present Value (NPV) dalam melangsungkan usahanya. Sebab, indikator tersebut memungkinkan dalam upaya membantu penganggaran modal serta menganalisis profitabilitas suatu proyek.

NPV merujuk metode dalam analisis keuanganuntuk menentukan kelayakan investasi suatu bisnis. Indikator tersebut mengukur nilai investasi saat ini dari arus kas masa depan dibandingkan dengan investasi awal.

Dengan kata lain, NVP merupakan perbedaan antara nilai investasi sekarang dari arus kas masuk dengan nilai dari arus kas keluar selama periode tertentu.

Teknik analisis tersebut terutama digunakan dalam perencanaan investasi dan penganggaran modal untuk mengukur profitabilitas proyek atau investasi.

Dengan NPV, pebisnis bisa mengetahui hasil yang diharapkan dari suatu investasi apakah akan menguntungkan atau tidak.

Indikator ini penting bagi perusahaan untuk mengambil keputusan tepat yang berkenaan dengan investasi modal yang besar maupun ekspansi bisnis, sebagaimana dilansir dari laman Mekari.

Manfaat NPV

ilustrasi manajemen bisnis (unsplash.com/Marten Bjork)

NPV secara umum dapat dianggap sebagai nilai yang diharapkan dari keuntungan investasi masa depan. Indikator itu tentu memberikan sejumlah keuntungan bagi bisnis maupun perusahaan. Berikut sejumlah fungsi Net Present Value, seperti dikutip dari laman accurate.

1. Mengetahui peluang investasi

Dalam bisnis, perhitungan NPV digunakan untuk mengetahui kapasitas dan peluang perusahaan dalam mengelola investasi pada masa mendatang.

Jika menghasilkan keuntungan, rencana investasi itu tentu akan dilakukan. Di sisi lain, jika prediksi investasi berakhir dengan kerugian di masa depan, investasi mungkin akan ditinggalkan.

2. Menilai investasi

Analisis NPV berfungsi untuk menakar nilai suatu investasi, proyek, atau urutan arus kas apa pun. NPV adalah statistik yang komprehensif karena menggabungkan semua pendapatan dan biaya modal yang terkait dengan investasi ke dalam free cash flow (FCF).

3. Manajemen anggaran

NPV juga dapat membantu bisnis menerapkan manajemen anggaran yang efisien.

Rumus dan Contoh Perhitungan NPV

orang bertemu di kantor menulis memo. shutterstock/Indypendenz

Menghitung NPV terhitung mudah. Namun, perlu diperhatikan bahwa rumusnya beragam dan bergantung pada konsistensi dan jumlah arus kas yang dihadapi perusahaan.

Secara umum ada dua rumus NPV: NPV untuk investasi dengan arus kas tunggal, dan NPV untuk proyek dengan banyak arus kas dan durasi lebih lama. Berikut penjelasannya dilansir dari pelbagai sumber.

1. Rumus NPV untuk investasi dengan arus kas tunggal

Saat menghitung NPV untuk proyek jangka pendek dengan arus kas tunggal, satu-satunya variabel yang diperlukan untuk mendapatkan nilai sekarang adalah arus kas, periode waktu arus kas, dan tingkat diskonto.

Jika proyek hanya memiliki satu arus kas, rumus NPV berikut dapat diterapkan:

Net present value = Arus kas / (1 + i)^t – investasi awal

Keterangan:

  • i = tingkat pengembalian atau diskonto yang diminta
  • t = jumlah periode waktu.

2. Rumus NPV untuk proyek dengan banyak arus kas dan durasi lebih lama

Jika perusahaan berurusan dengan proyek yang lebih panjang serta melibatkan banyak arus kas, ada rumus NPV khusus yang bisa digunakan.

Untuk investasi jangka panjang dengan beberapa arus kas, rumusnya hampir sama. Kecuali jika perusahaan bakal mendiskontokan setiap arus kas satu per satu dan kemudian menambahkannya bersama-sama.

Net present value = Jumlah nilai saat dari pendapatan yang diharapkan – investasi awal

Sebagaimana terlihat dalam rumus, untuk mendapatkan nilai arus kas saat ini perusahaan perlu mendiskontokannya pada tingkat tertentu. Tingkat tersebut diperoleh dengan mempertimbangkan pengembalian investasi dengan risiko atau biaya pinjaman yang sama untuk investasi tersebut.

Hasil penghitungan NPV yang positif menunjukkan pendapatan yang diproyeksikan melebihi biaya yang diantisipasi. Dengan demikian, investasi yang Anda lakukan kemungkinan besar akan menguntungkan.

Sebaliknya, apabila investasi menghasilkan NPV negatif, maka kemungkinan besar investasi atau proyek tersebut akan mengakibatkan kerugian.

Sebelum perusahaan memutuskan akan melanjutkan suatu proyek atau investasi, ada baiknya bila berfokus pada proyek yang menghasilkan nilai NPV yang positif.

Contoh perhitungan NPV sebagai berikut, seperti dikutip dari laman Mekari. Perusahaan A, misalnya, tengah merencanakan proyek berinvestasi awal Rp80.000.000. Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas Rp100.000.000 pada tahun selanjutnya.

Lantas, berapa NPV dari proyek tersebut jika diasumsikan tingkat pengembalian yang diminta adalah 10 persen atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek? Berikut perhitungannya.

NPV = [Rp. 100.000.000/ (1+0,1) ^1] – Rp. 80.000.000

NPV = Rp. 10.909.090

Perhitungan tersebut menunjukkan hasil NPV positif. Jadi, kemungkinan besar proyek tersebut akan menguntungkan sehingga perusahaan itu dapat menerima proyek dimaksud.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi