Benchmarking: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

Membandingkan produk perusahaan dengan kompetitor.

Benchmarking: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya
ilustrasi benchmarketing (unsplash.com/Isaac Smith)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Benchmarking adalah strategi yang digunakan di bidang manajemen. Selain itu, cara ini juga digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan pelayanan.

Istilah ini sering digunakan di dunia teknologi. Namun, di dunia bisnis benchmarking bukan hal yang asing.

Melalui artikel ini, Anda akan memahami pengertian dari benchmarking, manfaat dari hal tersebut dan jenisnya. Untuk itu, demi membuat Anda lebih familier dengan istilah ini, mari simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian benchmarking

ilustrasi benchmarketing (unsplash.co/Glenn Carstens-Peters)

Benchmarking adalah suatu standar atau tolok ukur yang digunakan untuk membandingkan sesuatu hal. 

Dalam ilmu manajemen sendiri, istilah ini digunakan untuk mengukur kebijakan dalam sebuah perusahaan, produk, program, strategi, atau hal lainnya yang dapat dijadikan perbandingan dengan kompetitor lain.

Hal ini bertujuan agar perusahaan bisa mendapatkan informasi dan hal-hal apa saja yang harus dievaluasi guna meningkatkan performa perusahaan.

Sederhananya, benchmarking merupakan suatu upaya yang tersistematis untuk menilai performa, layanan, serta produk perusahaan dengan kompetitor yang dinilai lebih baik dari perusahaan Anda.

Hal ini perlu untuk dilakukan dalam sebuah bisnis agar perusahaan bisa memperbaiki performa, memperbaiki kualitas pelayanan atau produk, meningkatkan profit, dan menggapai hal positif lainnya.

Manfaat benchmarking

ilustrasi benchmarketing (unsplash.com/Vanesa Giaconi)

Ada lima manfaat benchmarking yang harus Anda ketahui, yakni sebagai berikut:

1. Menilai performa perusahaan

Kegiatan benchmarking memungkinkan perusahaan untuk memantau dan menilai dari performa perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2. Analisis kompetitif

Membandingkan perusahaan kompetitor adalah salah satu cara untuk menganalisis daya saing perusahaan Anda dengan kompetitor. Anda bisa menciptakan strategi yang menarik dari hasil analisis tersebut terhadap kompetitor. 

3. Meningkatkan rasa kepemilikan

Perlu untuk diketahui bahwa kegiatan benchmarking ini melibatkan karyawan dengan cara mendengarkan pendapat mereka. Hal ini akan membuat para karyawan merasa diikutsertakan dan menumbuhkan rasa kepemilikan dalam dirinya.

4. Perbaikan secara berkala

Benchmarking adalah salah satu cara untuk meningkatkan performa bisnis yang mengarah pada perbaikan secara berkala. 

5. Memahami kelebihan perusahaan

Melalui membandingkan mutu perusahaan dengan kompetitor, Anda jadi mengetahui kekurangan dan kelebihan dari perusahaan Anda.

Selain itu, Anda bisa mempelajari keunggulan dari perusahaan kompetitor. Dengan demikian, Anda bisa menerapkan kelebihan tersebut serta memperbaiki kekurangan perusahaan Anda.

Jenis-jenis benchmarking

ilustrasi benchmarketing (unsplash.com/Dietmar Becker)

Terdapat dua jenis utama benchmarking, yakni benchmarking berdasarkan subjek dan benchmarking berdasarkan objek. Simak selengkapnya di bawah ini:

1. Benchmarking berdasarkan subjek

Benchmarking berdasarkan subjek dibagi lagi kedalam dua jenis, di antaranya:

  • Internal Benchmarking

Jenis ini membandingkan perusahaan dengan kegiatan dengan cabang atau anak perusahaan di dalamnya, sehingga memiliki standarisasi yang serupa dengan perusahaan induk.

  • External Benchmarking

Jenis benchmarking ini adalah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain di bidang industri yang sama. Dalam kegiatannya dibagi lagi menjadi dua yakni:

  • Competitive Benchmarking, membandingkan dengan perusahaan lain yang dianggap sebagai kompetitor utama perusahaan.
  • Non-Competitive Benchmarking, membandingkan perusahaan lain di bidang industri yang berbeda, tapi memiliki fundamental bisnis yang sama.

2. Benchmarking berdasarkan objek

Benchmarking berdasarkan objek ini membandingkan perusahaan secara objektif. Terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, berikut adalah penjelasannya:

  • Strategic Benchmarking, melakukan pengamatan mengenai strategi perusahaan lain.
  • Functional Benchmarking, membandingkan fungsionalitas kerja kompetitor.
  • Process Benchmarking, mengamati kompetitor dari sistem operasionalnya.
  • Product Benchmarking, membandingkan perusahaan berdasarkan kelebihan dan kelemahan produk.
  • Performance Benchmarking, mengamati performa produk perusahaan dengan kompetitor.
  • Financial Benchmarking, mendapatkan informasi mengenai daya saing kompetitor dan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan.

Jadi, benchmarking adalah salah satu strategi perusahaan dengan cara membandingkan perusahaan sendiri dengan perusahaan lain atau kompetitor. Hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan performa dan produktivitas dari perusahaan sendiri. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan membantu performa perusahaan Anda.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M