Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Tanda keluar
Ilustrasi exit strategy (unsplash.com/Dongki Koh)

Intinya sih...

  • Exit strategy adalah rangkaian strategi perusahaan untuk menjual kepemilikan usahanya kepada investor atau perusahaan.

  • Jenis-jenis exit strategy meliputi merger dan akuisisi, suksesor dari keluarga, IPO, penjualan saham ke pihak lain, dan MBO.

  • Manfaat exit strategy antara lain menjaga nilai bisnis tetap berjalan, mencapai likuiditas, mengoptimalkan keuntungan, meningkatkan daya saing, dan meminimalkan risiko yang lebih besar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak perusahaan yang terlalu fokus membangun bisnis hingga lupa merencanakan strategi untuk keluar dengan bijak. Tanpa exit strategy yang matang, keberlanjutan bisnis bisa terancam.

Dalam dunia bisnis, exit strategy dapat membantu perusahaan keluar dari suatu usaha dengan meminimalkan risiko sekaligus mengoptimalkan keuntungan, sehingga perlu dirancang secara terperinci sejak awal. Sebenarnya, apa itu exit strategy dalam dunia bisnis? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu exit strategy?

Dilansir Investopedia, exit strategy adalah rangkaian strategi yang dilakukan perusahaan untuk menjual kepemilikan usahanya kepada investor atau perusahaan. Strategi ini menjadi bagian penting dalam strategi bisnis untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian.

Langkah strategis ini memungkinkan pemilik usaha atau pemangku kepentingan untuk mengurangi atau menghilangkan sahamnya di dalam suatu usaha. Hal tersebut juga akan mengakibatkan kontrol pemilik usaha berkurang pada perusahaan.

Dalam dunia bisnis, exit strategy sering kali bergantung pada berbagai skenario sehingga sangat penting untuk menilai usaha dan memakai manajer transisi saat menerapkannya.

Jenis-jenis exit strategy

Melalui apa itu exit strategy, strategi bisnis ini memungkinkan pemangku kepentingan menarik kepemilikan atau kontrol pada suatu perusahaan. Strategi ini biasanya melibatkan beberapa jenis cara. Berikut beberapa jenis exit strategy yang umum dilakukan oleh perusahaan.

1. Merger dan akuisisi

Strategi merger dan akuisisi (M&A) dilakukan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau satu perusahaan mengambil alih perusahaan lain. Proses ini umum dijumpai di berbagai jenis bisnis dan biasanya dilakukan untuk tujuan strategis.

2. Suksesor dari keluarga

Exit strategy juga bisa dilakukan dengan mewariskan kepada pihak keluarga. Langkah ini dapat diterapkan dengan memastikan suksesor yang akan melanjutkan usaha. Pemilik usaha sering kali membimbing penerus dalam kegiatan operasional bisnis sejak dini untuk bisa mempertahankan bisnis dalam jangka panjang.

3. Initial Public Offering (IPO)

Jenis exit strategy berikutnya adalah penawaran umum perdana atau IPO. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk go public dengan menjual saham kepada publik di bursa saham. Reputasi dan nilai perusahaan bisa meningkatkan dengan IPO.

Namun, tidak semua usaha bisa melakukan IPO. Ada beberapa syarat dan ketentuan bagi perusahaan yang ingin melakukan IPO. 

4. Menjual saham ke pihak lain

Penjualan saham kepada pihak lain seperti investor atau mitra dapat dijadikan strategi keluar yang efektif. Strategi ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk terus beroperasi tanpa perubahaan signifikan pada operasionalnya.

5. Management and employee buyouts (MBO)

Strategi keluar ini memungkinkan karyawan atau pihak internal bisa membeli kepemilikan perusahaan ketika pemilik ingin menjualnya. Strategi ini banyak dilakukan untuk mempermudah proses transisi guna menciptakan keberlanjutan yang lebih aman.

Manfaat exit strategy dalam bisnis

Keberadaan exit strategy sangat penting dalam menjaga keberlangsungan suatu usaha. Perencanaannya dapat membantu pemilik usaha atau pemangku kepentingan untuk mengurangi keterlibatan atau meninggalkan usaha dengan bijak. Adapun manfaat exit strategy, yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga nilai bisnis tetap berjalan

Exit strategy dapat membantu perusahaan dalam menjaga nilai bisnis tetap berjalan untuk jangka panjang. Artinya, perusahaan bisa beroperasi dengan visi dan nilai-nilai yang telah dibangun sebelumnya kepada penerus yang bisa mewariskannya.

2. Mencapai likuiditas

Dengan merencanakan exit strategy, pemilik usaha bisa merealisasikan nilai investasi dalam bentuk likuiditas dalam uang tunai. 

3. Mengoptimalkan keuntungan

Exit strategy bukan sekadar cara untuk keluar dari bisnis, strategi ini bisa dipakai untuk memaksimalkan keuntungan yang tidak bisa diraih sebelumnya.

4. Meningkatkan daya saing 

Manfaat exit strategy berikutnya adalah dapat meningkatkan daya saing. Perencanaan yang jelas dan terstruktur memungkinkan perusahaan terlihat lebih menarik bagi mitra atau investor karena menunjukkan potensi pertumbuhan.

5. Meminimalkan risiko yang lebih besar

Bagi pemilik usaha, skenario exit strategy sangat penting untuk dilakukan untuk menghindari risiko yang lebih besar seperti kebangkrutan atau kerugian finansial, yang menyebabkan perusahaan harus keluar tanpa rencana.

Demikian informasi mengenai apa itu exit strategy yang digunakan pemilik bisnis atau investor untuk keluar dalam suatu bisnis. Semoga bermanfaat!

FAQ seputar exit strategy

  1. Kapan waktu yang tepat untuk merencanakan exit strategy?
    Idealnya, rencana tersebut dirancang sejak awal mendirikan bisnis sehingga punya opsi lebih banyak saat kondisi berubah.

  2. Apakah exit strategy berarti bisnis gagal atau ditinggalkan?
    Tidak, exit strategy bukan berarti menyerah. Hal ini menjadi bagian dari siklus bisnis yang sehat untuk melakukan perubahan.  

  3. Kenapa exit strategy penting bagi pemilik bisnis?
    Alasan utamanya karena tidak ada kepastian bahwa bisnis bisa berjalan selamanya. Sebagai pemilik bisnis, Anda harus siap menghadapi berbagai kemungkinan.

Editorial Team