Dalam penggunaannya, white paper dapat disajikan dalam beberapa jenis yang bisa disesuaikan sendiri dengan kebutuhan. Berikut beberapa jenis white paper yang umumnya digunakan.
1. Numbered list
Jenis white paper yang banyak digunakan pelaku bisnis atau perusahaan adalah numbered list.
Sesuai namanya, informasi yang disajikan berupa poin-poin yang dimanfaatkan untuk menjelaskan topik atau informasi pada pembaca.
Bentuknya yang berupa poin-poin tentu memudahkan target audiens untuk menangkap pesan dan meningkatkan awareness akan produk atau jasa.
Maka dari itu, numbered list dipakai pada tahap awal dalam customer journey. Dokumen tersebut dipakai dengan tujuan menarik calon pelanggan.
2. Backgrounder
Jika Anda ingin menjelaskan fitur tertentu pada produk atau jasa, backgrounder jadi tipe white paper yang bisa dipakai. Jenis satu ini berisi penjelasan mengenai manfaat dan fitur layanan secara mendalam.
Kegunaannya untuk menyakinkan konsumen mengenai unique selling point yang Anda tawarkan. Dengan begitu, konsumen bisa mengambil keputusan.
Inilah yang membuat backgrounder berada pada tahap akhir customer journey.
3. Problem/ solution
Sesuai namanya, jenis white paper satu ini menjabarkan solusi akan suatu permasalahan dalam bisnis. Umumnya, dokumen ini dipakai untuk memberikan pengetahuan seputar produk atau jasa yang ditawarkan.
Dengan memberikan sejumlah solusi atas sebuah masalah, konsumen bisa tertarik akan layanan tersebut dan mencoba mencari lebih dalam.
Hal tersebut juga berguna bagi pelaku bisnis dalam meningkatkan exposure dan menumbuhkan kepercayaan calon pelanggan.