1. Tingkat Pendapatan Perkapita Rendah
Pendapatan perkapita adalah nilai rata-rata dari pendapatan penduduk di suatu negara. Untuk mengetahui pendapatan perkapita, dapat dilakukan dengan membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk negara.
Negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang masih tergolong rendah. Hampir separuh negara di dunia tergolong ke dalam negara berkembang.
2. Tingginya Angka Kelahiran
Negara berkembang memiliki jumlah penduduk yang banyak karena angka kelahiran yang tinggi. Kurangnya sosialisasi keluarga berencana menjadi satu di antara sebab laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara berkembang.
Tingginya angka kelahiran juga didorong oleh pernikahan dini, rendahnya tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.
3. Tingkat Korupsi Tinggi
Korupsi adalah perbuatan keji yang masih mengakar di pemerintahan sebuah negara. Namun, tingkat korupsi di negara berkembang memang lebih tinggi dibandingkan negara maju.
Tingkat korupsi tinggi tersebut akan berdampak buruk pada perekonomian negara.
4. Impor Lebih Besar daripada Ekspor
Ciri-ciri negara berkembang selanjutnya adalah besarnya jumlah impor ketimbang ekspor barang. Impor tersebut dilakukan saat negara mengalami keterbatasan teknologi dan keahlian sehingga membutuhkan barang yang dibawa dari negara lain demi memenuhi kebutuhan.
Dengan adanya impor, berarti negara harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Hal tersebut juga bisa berimbas pada kesejahteraan masyarakatnya.
5. Penduduknya Kurang Disiplin
Penduduk negara berkembang memiliki tingkat disiplin yang rendah. Di negara berkembang, disiplin belum menjadi budaya dan kebiasaan sehingga masih banyak ditemui pelanggaran disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengubah mental masyarakat agar selalu disiplin diperlukan peran pemerintah terutama pimpinan negara yang tegas dalam menegakkan aturan.
6. Jumlah Pengangguran Tinggi
Ciri-ciri negara berkembang selanjutnya adalah jumlah pengangguran yang terbilang tinggi. Seiring makin banyaknya angka kelahiran, persaingan di dunia kerja juga pasti tinggi.
Kondisi tersebut yang membuat negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang layak untuk menampung jumlah pengangguran yang terlampau banyak.
Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi sumber tingginya jumlah pengangguran di negara berkembang.
7. Mengandalkan Sektor Primer
Sektor primer adalah hasil olahan sumber daya alam. Mayoritas penduduk negara berkembang memiliki mata pencaharian dengan memanfaatkan hasil alam, seperti bertani, mencari ikan, dan banyak lagi lainnya.
Di sisi lain, negara maju berinovasi dengan menghadirkan berbagai macam terobosan dengan minimnya sumber daya alam untuk meningkatkan pendapatan per kapita, berbeda dengan negara berkembang, yang justru hanya mengandalkan sektor primer sebagai pemasukan utama.
8. Tingkat Pendidikan Rendah
Tingkat pendidikan rendah termasuk ciri-ciri negara berkembang. Rendahnya tingkat pendidikan sering kali sebanding dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk.
Maka tak heran dua faktor tersebut turut memengaruhi pendapatan per kapita sebuah negara. Selain itu, rendahnya ekonomi negara berkembang mengakibatkan kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai.
Kondisi tersebut yang menjadikan tingkat pendidikan di negara maju tergolong rendah dan susah bersaing.
9. Penguasaan IPTEK Minim
Rendahnya tingkat pendidikan di atas tentu berimbas pada penguasaan IPTEK di negara berkembang. Hal ini dikarenakan banyaknya masalah yang terjadi di negara berkembang.
Penguasaan teknologi yang kurang menjadikan masyarakat tidak bisa berinovasi seperti halnya yang dilakukan negara maju.
10. Tidak Punya Modal yang Cukup
Negara berkembang sering menjadi incaran para investor asing untuk menanamkan modal. Sebagai negara berkembang, diperlukan dana yang besar untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur.
Modal juga menjadi satu di antara faktor bisa memicu pertumbuhan ekonomi yang menjadi tujuan sebuah negara. Untuk mendapatkan modal yang cukup, diperlukan andil para investor yang berinvestasi.