Jakarta, FORTUNE - Setelah kepulangannya dari Davos, Swiss, pekan lalu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerima kunjungan langsung dari Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong yang didampingi oleh Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta (30/5).
Dalam pertemuan singkat tersebut, Bahlil menjelaskan pemerintah Indonesia kini melarang ekspor listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mengutamakan kebutuhan dalam negeri.
“Terkait pelarangan ekspor listrik. Memang sekarang kita lagi fokus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dan Bapak Presiden sedang mendorong untuk meningkatkan penggunaan EBT. Namun, saya kira bisa dibicarakan, selagi kita mendapatkan win-win solution,” ujar Bahlil dalam pernyataannya, Selasa (31/5).
Bahlil juga mengatakan pemerintah Indonesia saat ini memusatkan perhatian pada hilirisasi industri dan bagaimana memberikan nilai tambah bagi industri manufaktur, terutama untuk komoditas mineral. Menurutnya, Indonesia telah berhasil menghentikan ekspor ore nikel yang telah diinisiasinya sejak 2020, dan tahun ini menghentikan ekspor bauksit, serta timah pada 2023.
“Ini peluang bagi kita bersama dalam rangka hilirisasi. Belajar dari nikel, kita terlambat memulai sehingga dikalahkan oleh Cina. Tapi, untuk bauksit dan timah, saya belum buka ke negara mana pun. Kalau ini cocok, kita akan menjadi pemain dunia khususnya untuk timah,” kata Bahlil.