Jakarta, FORTUNE – Layanan bank digital dari PT Bank Jasa Jakarta, Bank Saqu, mengungkapkan bahwa solopreneur punya peran penting dalam memajukan perekonomian Tanah Air, meski bergerak dalam skala yang tidak besar.
Chief Business Digital Officer PT Bank Jasa Jakarta, Angela Lew Dermawan, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjadi rekan solopreneur dalam mencapai kesuksesan.
“Bank Saqu tidak hanya menyediakan layanan keuangan yang dirancang khusus untuk kebutuhan mereka, tetapi juga berbagai dukungan yang juga meningkatkan produktivitas dan kompetensi mereka,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (25/4).
Berdasarkan data dari Segara Institute, satu dari tiga orang Indonesia berpotensi menjadi solopreneur pada tahun 2030. Setiap tahun, statistik solopreneur ini akan terus meningkat. “Bisa dibilang, sekitar 30 persen dari populasi kita itu adalah solopreneur,” ujarnya.
Meski begitu, solopreneur tetap membutuhkan pendampingan untuk bisa memunculkan potensi terbaik mereka di dalam menjalankan bisnisnya secara mandiri. Hal ini yang menjadi alasan Bank Saqu menjadikan solopreneur sebagai target nasabah, sehingga segmen ini secara proaktif mencari cara untuk bertumbuh, menabung, berinvestasi lebih banyak, bahkan mengambil pinjaman untuk bisa lebih produktif di masa depan.
Situs uschamber.com, Merriam-Webster, menuliskan bahwa solopreneur adalah orang yang mengatur, mengelola, dan menanggung resiko suatu bisnis atau perusahaan tanpa bantuan mitra. Pengusaha tunggal ini bekerja secara mandiri dan tidak mempekerjakan karyawan atau anggota tim lainnya. Beberapa contoh solopreneur, antara lain adalah Blogger, Penulis lepas, Youtuber, sampai desainer atau pengembang situs web.