Sebelumnya, pada akhir September lalu, sejumlah anggota direksi MIND ID terbang ke Inggris untuk mempercepat joint study terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik bersama ARRIVAL.
"[MIND ID] ke sana mau tanda-tangan untuk joint study development. Jadi, pasar Indonesia cocoknya bagaimana, desain kendaraan yang disenangi seperti apa," ujar Direktur Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, saat ditemui di sela acara Indonesia Millenial dan Gen-Z Summit 2022, Kamis (29/9).
Dua bulan sebelum kunjungan itu, MIND ID juga telah bertandang ke markas ARRIVAl untuk mengeksplorasi solusi pasokan potensial, termasuk baterai dan aluminium serta membahas desain dan pengembangan kendaraan listrik.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya MIND ID dalam menjajaki pengembangan pabrik mikro baterai listrik komersial di Indonesia dan Asia Tenggara. ARRIVAL sendiri tengah berupaya meningkatkan rantai pasokannya dan mengembangkan inisiatif strategis untuk mengamankan bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi kendaraan listriknya.
ARRIVAL, yang memiliki pangsa pasar cukup kuat untuk kendaraan listrik logistik seperti bus, kata Dilo, sangat potensial menjadi mitra strategis MIND ID, terutama untuk mendorong hilirisasi industri aluminium.
"Mereka mau membuat produksinya hari ini terganggu rantai pasoknya karena alumuniumnya sulit. Dia melihat potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Kita bisa menawarkan untuk menjadi salah satu mitranya terutama untuk bisa mensuplai baterai sampai alumunium," katanya.
"Kalau dilihat konstruksinya, bahannya, hampir 60 persen alumunium. Bagaimana kita bisa memanfaatkan persentase suplainya dari kita. Aluminium kita punya. Kita punya bauksitnya. Kita punya aluminanya. Kita bisa produksi aluminumnya. Jadi, kira-kira satu kendaraan itu hampir 1,2 ton butuh material aluminiumnya," ujarnya.