Jakarta, Fortune - Gilang Widya Pramana, atau yang dikenal publik sebagai Juragan 99 tetap memegang satu prinsip sederhana dalam memimpin J99 Corp. yakni visi besar perusahaan jelas dan harus benar-benar hidup di keseharian tim.
Hal inilah yang menjadi fondasi saat ia membawa J99 Corp. tumbuh dari bisnis rumahan menjadi grup korporasi nasional yang menaungi berbagai unit usaha: dari sektor kecantikan, garmen, consumer goods, hingga transportasi.
Perjalanan Gilang bersama sang istri, Shandy Purnamasari, dimulai dari langkah kecil dengan penuh keterbatasan. Modalnya terbatas, sering ditolak, bahkan sempat gagal berkali-kali. “Titik baliknya ada ketika kami serius membangun MS Glow,” tuturnya.
Dari satu produk kecantikan, kepercayaan konsumen tumbuh dan bisnis mereka melebar ke berbagai sektor hingga lahirlah J99 Corp. Bagi Gilang, momen paling berharga tak hanya saat berhasil, tapi ketika harus jatuh lalu bangkit lagi.
“Dari situ saya sadar, kunci sukses itu ada di kerja keras, berani mengambil risiko, dan selalu bersyukur di setiap proses,” kata Gilang. Filosofi tersebut menjadikan J99 Corp. bukan sekadar korporasi bisnis, melainkan ekosistem yang berlandaskan nilai perjuangan dan ketulusan.
Sejak awal, Gilang dan Shandy tidak memandang diversifikasi sebagai ajang memperbanyak portofolio usaha, tetapi membangun ekosistem yang saling melengkapi. Semuanya pun dijalankan dengan tujuan yang sama: menjawab kebutuhan pasar sekaligus memberi nilai tambah yang nyata bagi konsumen.
Setiap langkah ekspansi pun dimulai dari riset dan pemahaman pasar. Ia juga menegaskan pentingnya menempatkan “orang yang tepat di posisi yang tepat” agar setiap bisnis bisa tumbuh mandiri, tapi tetap sejalan dengan visi besar J99 Corp. “Pertumbuhan itu bukan hanya soal cepat, tapi juga sehat, berkelanjutan, dan membawa manfaat nyata bagi banyak orang,” tambahnya.
Kesuksesan yang kemudian datang cepat sempat membuat Gilang terlalu percaya diri dalam ekspansi. Ia pun pernah merasa semua bisa berjalan lancar karena modal dan SDM kuat. Namun kenyataannya, beberapa langkah yang ia lewati menjadi impulsif karena struktur dan sistemnya belum siap.
Dari pengalaman itu, Gilang belajar pentingnya due diligence, membangun tim profesional, dan berinvestasi pada sistem yang matang. “Sekarang setiap proyek baru di J99 Corp. selalu kami mulai dengan prinsip itu, supaya pertumbuhan benar-benar terukur dan berkelanjutan,” tuturnya. Ia juga menyadari rendah hati adalah bagian dari kepemimpinan sejati.
