Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
BASF Hengkang dari Proyek Smelter Nikel US$2,6 Miliar di Weda Bay

Ilustrasi Sonic Bay Project. (Doc: Eramet.com)
Intinya sih...
- BASF hengkang dari proyek pemurnian nikel-kobalt di Maluku Utara setelah evaluasi pasar nikel global yang berubah.
- Perusahaan menghentikan semua kegiatan evaluasi dan negosiasi untuk proyek di Weda Bay, namun tetap fokus pada pasokan bahan baku kritis.
- Kementerian Investasi/BKPM menegaskan bahwa pembatalan investasi BASF tidak mempengaruhi minat investor asing untuk menanamkan modal pada sektor hilirisasi di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - BASF, perusahaan pemasok bahan katoda aktif canggih asal Jerman, memutuskan untuk hengkang dari proyek pemurnian nikel-kobalt (Sonic Bay) di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara.
Dalam keterangan media yang dimuat pada laman resminya, Senin (24/6), BASF mengumumkan bahwa perusahaan tidak akan melanjutkan evaluasi potensi investasi dalam proyek yang telah dimulai bersama Eramet—grup pertambangan dan metalurgi global—pada 2020 tersebut.
Editorial Team
EditorBonardo Maulana
EditorHendra Friana
Follow Us