Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi Sonic Bay Project. (Doc: Eramet.com)

Intinya sih...

  • BASF hengkang dari proyek pemurnian nikel-kobalt di Maluku Utara setelah evaluasi pasar nikel global yang berubah.
  • Perusahaan menghentikan semua kegiatan evaluasi dan negosiasi untuk proyek di Weda Bay, namun tetap fokus pada pasokan bahan baku kritis.
  • Kementerian Investasi/BKPM menegaskan bahwa pembatalan investasi BASF tidak mempengaruhi minat investor asing untuk menanamkan modal pada sektor hilirisasi di Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - BASF, perusahaan pemasok bahan katoda aktif canggih asal Jerman, memutuskan untuk hengkang dari proyek pemurnian nikel-kobalt (Sonic Bay) di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara.

Dalam keterangan media yang dimuat pada laman resminya, Senin (24/6), BASF mengumumkan bahwa perusahaan tidak akan melanjutkan evaluasi potensi investasi dalam proyek yang telah dimulai bersama Eramet—grup pertambangan dan metalurgi global—pada 2020 tersebut.

Editorial Team