BUSINESS

Nielsen: Media Digital Dorong Ekspansi Pengukuran Pemirsa TV Indonesia

TV dan pengiklan bisa dapat data nasional yang lebih akurat.

Nielsen: Media Digital Dorong Ekspansi Pengukuran Pemirsa TV IndonesiaNielsen. (Nielsen Global)
21 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Lembaga Survei Nielsen Indonesia menyampaikan bahwa akselerasi media digital berrupa media sosial dan penggunaan internet menjadi salah satu pendorong perluasan pengukuran jumlah kepemirsaan televisi di Indonesia.

Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, mengatakan saat ini media digital menjadi pesaing terbesar media konvensional, seperti televisi. “Kalau dulu, jangkauan televisi yang paling tinggi dibandingkan media lainnya. Tapi sekarang internet sudah jadi media kedua tertinggi dari segi jangkauan, sehingga stasiun TV akan berebut budget iklan dengan sosial media,” ujarnya dalam Nielsen Pers Club, di Jakarta, Kamis (21/7).

Perkembangan media digital, kata Hellen, membuat pengiklan mempertimbangkan belanja iklan mereka pada media digital, baik untuk media sosial, publisher, maupun influencer. Oleh karena itu, ekspansi pengukuran yang dilakukan Nielsen sangat penting, baik bagi pengiklan maupun stasiun TV, terutama dari sisi optimalisasi strategi cross media.

“Kalau dari kacamata pengiklan, penting banget ini, kan budgetnya sudah dibagi, sebagian untuk TV, sebagian untuk media digital. Jadi, pengiklan harus tahu yang di TV atau media digital ini menjangkau audiens berapa. Kalau dari stasiun TV juga perlu tahu, untuk apa taruh konten di YouTube, atau di berbagai OTT (Over the Top), bahkan punya OTT sendiri yang investasinya tidak sedikit. Tentu mereka ingin tahu, dampak bisnisnya seperti apa,” kata Hellen.

Apa itu Cross media?

Ilustrasi TV digital.
Ilustrasi TV digital. (Pixabay/mohamed_hassan)

Hellen menjelaskan bahwa cross media dapat diartikan sebagai penggunaan media digital yang beririsan langsung dengan keberadaan media konvensional seperti televisi.

“Ke depan, tentu semua ingin tahu jumlah yang nonton sebuah program itu berapa, masa sekarang yang nonton cuma dari TV di rumah saja (tentu ada juga di berbagai media digital),” katanya.

Hal ini pun menjadi dasar pengukuran yang dilakukan harus mencerminkan angka nasional. “Karena semua angka yang datang dari digital pun otomatis nasional. Saya nggak bisa mendiskon angka views ke 11 kota (saja). Angka seperti views YouTube, itu pasti base-nya nasional. Makanya angka TV-nya juga harus nasional dulu, supaya perbandingannya bisa sama,” tuturnya.

Pentingnya ekspansi pengukuran

Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia.
Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia. (linked.in)

Related Topics