BUSINESS

Penjualan Mobil Listrik Tesla Hampir Sentuh 1 Juta Unit di 2021

Rekor pengiriman 2021 mencapai 936.172 kendaraan.

Penjualan Mobil Listrik Tesla Hampir Sentuh 1 Juta Unit di 2021Tesla Roadster. (Shutterstock/Mike Mareen)
04 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Produsen mobil listrik, Tesla memecahkan rekor penjualan pada tahun lalu. Perusahaan berhasil mencatat penjualan hampir 1 juta unit atau tepatnya 936.172 kendaraan. Angka ini naik 87 persen dari 499.550 pada 2020.

Pengiriman ini didominasi oleh Model 3 dan Y yang mencapai 911.208 unit, sedangkan untuk model S dan X hanya berhasil menyentuh 24.964 pengiriman.

Melansir laman resmi Tesla, secara kuartal, pada kuartal keempat 2021, perusahaan bseutan Elon Musk ini berhasil membukukan pengiriman sebanyak 308.600 unit. Jumlah ini naik dari 241.300 pengiriman di kuartal ketiga. Dari pengiriman tersebut, 11.750 adalah Model S dan X, sedangkan 296.850 unit untuk pengiriman Model 3 dan Y.

Berhasil lampaui target pertumbuhan yang ditetapkan

Sementara dikutip dari laman The Verge (3/12), meski belum mencapai 1 juta pengiriman, Tesla sudah berhasil melampaui target yang dibuat dengan pertumbuhan tahunan sekitar 50 persen. Pada Oktober, nilai Tesla melebihi US$1 triliun setelah perusahaan penyewaan mobil Herzt menambahkan 100.000 unit Tesla ke armadanya.

Meski belum ada laporan resmi, keuntungan tertinggi Tesla diperkirakan terjadi pada kuartal ketiga 2021. Pada bulan November, sebuah memo internal mengungkapkan CEO Tesla, Elon Musk, mengatakan kepada karyawannya untuk tidak terburu-buru melakukan pengiriman pada akhir kuartal dan fokus pada pemotongan biaya.

Hal ini menyiratkan bahwa ia mengharapkan gelombang pemesanan kendaraan dari pabrik Tesla di California dan Cina untuk menjangkau pelanggan pada bulan Desember.

Tantangan kelangkaan chip

Kelangkaan chip yang masih berlangsung telah menghambat laju produksi perusahaan kendaraan dan memaksa sejumlah produsen mobil berupaya mencari jalan keluarnya, termasuk Tesla. Alhasil,  perusahaan kendaraan berteknologi ini terpaksa melakukan penyesuaian pada perangkat lunaknya untuk membantu mengurangi dampak kelangkaan.

Selain itu, Tesla juga sempat menghentikan sementara produksi di pabriknya di California pada Februari. Beberapa pelanggan bahkan melaporkan bahwa port USB hilang di kendaraan mereka, kemungkinan karena kelangkaan tersebut.

Related Topics