Jakarta, FORTUNE – PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil meraih laba Rp740 miliar pada enam bulan pertama tahun ini, atau membaik dari rugi Rp480 miliar pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). BUMN transportasi ini sanggup membukukan perbaikan kinerja seiring pelonggaran mobilitas di masa pemulihan ekonomi.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan perseroan pada periode sama membukukan kinerja laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (ebitda) yang mencapai Rp2,07 triliun, atau tumbuh ketimbang Rp548 miliar pada periode sebelumnya.
“KAI mulai mencatatkan hasil positif seiring pulihnya perekonomian nasional yang salah satunya ditandai dengan pertumbuhan pasar transportasi setelah dibukanya pembatasan mobilitas oleh pemerintah,” kata Didiek dalam keterangan kepada wartawan, Senin (8/8).
Pendapatan KAI naik 58 persen dalam setahun menjadi Rp11,7 triliun. Peningkatan revenue ini seiring dengan kenaikan volume angkutan penumpang dan barang.
Menurut catatan internal KAI, revenue angkutan penumpang pada semester pertama ini mencapai Rp2,8 triliun, atau tumbuh 154 persen dalam setahun. Total pelanggannya tumbuh 42 persen menjadi 119,8 juta orang.
Sedangkan, pendapatan dari angkutan barang meningkat 27 persen menjadi Rp4,2 triliun. Lalu, volume angkutan barang tumbuh 15 persen menjadi 26,7 juta ton. “Segmen bisnis penumpang dan barang KAI masih memberikan kontribusi yang signifikan bagi kinerja,” ujarnya.