Jakarta, FORTUNE - Pertumbuhan penjualan Nestle terhenti pada kuartal pertama karena produsen kopi Nespresso ini terpukul oleh penurunan permintaan di Amerika Utara dan kendala pasokan di unit vitaminnya.
Penjualan naik 1,4 persen pada periode tersebut secara organik, demikian ddiumumkan perusahaan asal Swiss tersebut Kamis (28/4). Pencapaian ini hanya sekitar setengah dari perkiraan analis, demikian dilansir dari fortune.com.
Tak hanya itu, tingkat pertumbuhan internal turun lebih besar dari perkiraan sebesar 2 persen, meskipun perusahaan memperkirakan akan terjadi peningkatan pada kuartal kedua.
Kelompok barang konsumen seperti Nestle dan Unilever Plc telah berusaha merebut kembali pangsa pasar dengan produk-produk bermerek setelah melonjaknya inflasi mendorong konsumen untuk beralih ke merek-merek toko yang lebih murah.
Di sisi lain, penjualan Unilever kemudian Danone dan Reckitt Benckiser Group Plc pada awal minggu ini, menunjukkan bahwa pembeli mulai beralih kembali ke merek-merek besar. Namun, angka-angka yang dikeluarkan oleh Nestle menunjukkan bahwa raksasa Swiss tersebut mungkin tidak mengikuti tren ini.
Saham Nestle pun turun sebanyak 4,8 persen pada awal perdagangan di Swiss, penurunan terbesar dalam dua bulan.