Pendiri Kem Chicks, Bob Sadino
Setelah meninggalkan bangku kuliah, Bob Sadino memulai perjalanan kariernya dari awal. Berikut beberapa pekerjaan dan usaha yang pernah dijalani Bob Sadino:
1. Karyawan Unilever
Setelah berhenti kuliah, Bob bekerja di PT Unilever hingga 1955. Pada masa ini, ia juga menerima warisan dari ayahnya yang cukup besar. Bob memutuskan untuk menggunakan sebagian dari harta tersebut untuk berkeliling dunia.
2. Pelayaran Djakarta Lloyd Amsterdam
Setelah perjalanan keliling dunia, Bob berhenti dari Unilever dan tinggal di Belanda selama sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di perusahaan pelayaran Djakarta Lloyd yang berlokasi di Amsterdam, hingga akhirnya bekerja di Jerman.
Di Belanda, Bob juga bertemu dengan Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya. Mereka sempat tinggal bersama di negara tersebut selama beberapa tahun.
3. Usaha sewa mobil
Pada 1967, Bob kembali ke Indonesia dan memutuskan untuk membuka usaha sewa mobil setelah membeli dua mobil Mercedes. Ia menjadi sopir untuk usahanya, tetapi usaha tersebut terhenti setelah mengalami kecelakaan yang merusak mobilnya. Karena itu, ia terpaksa mencari pekerjaan lain.
4. Kuli bangunan
Tak disangka, Bob Sadino yang berasal dari keluarga berkecukupan ini sempat bekerja sebagai kuli bangunan. Hal ini terjadi karena ia tidak memiliki cukup modal untuk memperbaiki mobilnya setelah kecelakaan. Ia sadar bahwa perlu uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, sehingga ia melanjutkan pekerjaan apa pun yang bisa dilakukan.
Diketahui, saat itu Bob tidak memiliki dana darurat. Dengan bekerja sebagai kuli bangunan, ia hanya bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp100. Harga pangan yang terus melonjak membuat Bob kesulitan untuk bertahan hidup.
5. Merintis bisnis telur ayam negeri
Tekanan hidup dan pendapatan yang rendah sebagai kuli bangunan membuat Bob Sadino sempat merasa tertekan hingga seorang teman menyarankannya untuk beternak ayam. Dari sini, ia mulai melihat peluang bisnis dengan memelihara ayam. Mengingat ukuran telur ayam lokal lebih kecil dibandingkan dengan telur ayam dari luar negeri.
Dengan modal terbatas, Bob meminta temannya, Sri Mulyono, untuk mengirimkan 50 ayam broiler dari Belanda. Bob belajar beternak ayam melalui majalah peternakan berbahasa Belanda dan berhasil menjual telurnya kepada tetangga, terutama ekspatriat dan orang asing. Ia akhirnya sukses menghasilkan penjualan telur hingga puluhan kilogram.
6. Bisnis sayur mayur
Setelah sukses dengan bisnis telur ayam, Bob Sadino melihat peluang untuk memperkenalkan sayuran dan buah-buahan luar negeri yang belum tersedia di Indonesia. Ia memperkenalkan brokoli, melon, dan jagung manis, serta memperkenalkan sistem hidroponik untuk berkebun di Indonesia.
7. Mendirikan perusahaan
Pada 1970, Bob mendirikan perusahaannya sendiri bernama Kem Chicks, sebuah supermarket yang menjual berbagai produk pangan impor di Jakarta.
Di sektor makanan olahan, Bob mendirikan Kem Food, supermarket yang khusus menjual produk olahan daging dan sosis. Selain itu, Bob juga mendirikan Kem Farm, supermarket yang fokus pada penjualan sayuran.
Salah satu tujuan utama Bob mendirikan Kem Farm adalah untuk menjalin kerja sama dengan para petani lokal. Menariknya, Bob juga yang pertama kali memperkenalkan sistem tanam hidroponik di Indonesia dengan produk unggulan seperti lobak, ubi, dan terong.
Setelah berhasil di bisnis telur ayam dan sayur mayur, Bob mengembangkan bisnisnya ke sektor properti. Pada 1985, ia bekerja sama dengan Agung Sedayu Group untuk mendirikan proyek The Mansion at Kemang yang meliputi pusat perbelanjaan, apartemen, dan perkantoran.
Bob mengatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam berbisnis adalah dengan selalu menerima dan mendengarkan keluhan serta masukan dari pelanggan untuk perbaikan.
Selain itu, Bob menekankan bahwa agar sukses dalam berwirausaha, kuncinya adalah dengan terjun langsung ke lapangan.
"Kelemahan banyak orang adalah terlalu lama mengambil action karena mereka berpikir mengenai konsep dan hal lainnya.”
Demikianlah biografi Bob Sadino dan kisah-kisahnya yang inspiratif serta bisa menjadi pelajaran bagi para pengusaha muda. Semoga bermanfaat!