Jakarta, FORTUNE - Perusahaan jasa transportasi, PT Blue Bird Tbk, berhasil memperbaiki kinerja keuangannya pada sembilan bulan pertama tahun ini. Meski masih terdampak pandemi COVID-19, emiten tersebut sanggup memangkas kerugian.
Pada Januari-September Blue Bird masih rugi Rp66,19 miliar. Namun, kondisi ini sebenarnya membaik ketimbang rugi Rp156,01 miliar pada periode sama 2020 atau perbaikan sebesar 57,6 persen.
Perusahaan dengan kode emiten BIRD itu pada periode sama membukukan pendapatan Rp1,45 triliun, atau terkontraksi 6,6 persen secara tahunan. Pendapatan utama dari segmen taksi menyusut 6,7 persen menjadi Rp1,08 triliun. Begitu pula pendapatan non-taksi yang terkoreksi 6,0 persen.
Efisiensi Blue Bird pada sejumlah beban terlihat pada laporan keuangannya. Beban langsung turun 9,6 persen menjadi Rp1,17 triliun, beban usaha terpangkas 10,7 persen, beban bunga 20,3 persen, dan beban lain-lain 47,3 persen.
Kebijakan pemerintah untuk membatasi mobilitas orang untuk mempersempit peluang penularan agaknya berdampak pada kinerja perseroan. Sebab, pada era sebelum pagebluk (Januari-September 2019), perusahaan masih sanggup menangguk untung Rp229,33 miliar.