Jakarta, FORTUNE - Adaro Energy bergelimang cuan dari tren kenaikan harga batu bara sejak akhir tahun lalu. Tak menyianyiakan kesempatan, Garibaldi Thohir pun melakukan buyback saham. Dana sebesar Rp4 triliun disiapkannya untuk mempertebal kepemilikannya di perusahaan penambang emas hitam dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia itu.
Adaro tak dibangunnya dari awal. Pada 2005, pria yang akrab disapa Boy Thohir ini membelinya dari perusahaan Australia, New Hope. Untuk menuntaskan transaksi senilai hampir US$1 miliar itu Boy disokong oleh berbagai pihak, dari Edwin Soeryadjaya, Benny Subianto, Robert Kwok, hingga Citi Group.
Tak hanya kiprahnya di Adaro yang membuat Boy Thohir terpilih sebagai Fortune Businessperson of The Year. Simak paparannya berikut: