Jakarta, FORTUNE – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menanggapi kenaikan harga kedelai yang dikeluhkan oleh para perajin tahu-tempe.
“Nanti kita fungsikan BUMN, karena BUMN seharusnya punya stok untuk stabilisasi. Nanti kita akan koordinasi dengan importir,” kata dia saat ditemui di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3), melontarkan peran perusahaan pelat merah sebagai stabilisator harga.
Arief mengatakan harga kedelai global sempat melampaui US$17 per gantang. Namun, kini harganya menjadi US$16 per gantang. Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada pekan pertama Maret 2022 sudah mencapai US$16,91 per gantang untuk pengiriman Mei 2022.
Nantinya, kata Arief, BUMN yang akan didorong menyetok kedelai adalah Perum Bulog.
“Jadi, perajin tahu-tempe enggak boleh ke mana-mana nih (ambilnya). Dia harus ambil stok yang ada di Bulog dengan harga tertentu, kualitas tertentu,” katanya.