Jakarta, FORTUNE – Konsumsi kopi di Indonesia terus meningkat seiring dengan berkembangnya budaya minum kopi di berbagai kalangan. Laporan United States Department of Agriculture (USDA) bertajuk "Indonesia Coffee Annual" memperkirakan konsumsi kopi di Indonesia pada periode 2024/2025 akan naik sebesar 10.000 kantong, mencapai 4,8 juta kantong atau sekitar 288.000 ton kopi.
Sementara itu, Statista mencatat, nilai pasar kopi instan dan sangrai, baik untuk konsumsi di rumah maupun di luar rumah, diperkirakan akan terus meningkat pada 2024 hingga 2028. Nilai pasar kopi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai US$11,58 miliar. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan sektor makanan dan minuman, perhotelan, serta tren bekerja dari kedai kopi.
Tingginya minat masyarakat terhadap kopi di Indonesia mendorong pertumbuhan kedai kopi di berbagai daerah. Saat ini, menghabiskan waktu di kedai kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup. Tidak hanya untuk menikmati kopi, banyak orang juga menjadikan kedai kopi sebagai tempat bekerja atau belajar demi meningkatkan produktivitas.
Di tengah ketatnya persaingan bisnis kopi, Roemah Koffie mengusung strategi baru dengan kampanye bertajuk "Rediscover Indonesia in Every Cup." Kampanye ini bertujuan untuk mengenalkan kopi premium dari berbagai daerah di Indonesia sekaligus memperkenalkan budaya lokal yang melatarbelakanginya.
CEO Roemah Koffie, Felix TJ, menegaskan bahwa kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga simbol identitas budaya dan interaksi sosial. “Mengapa kopi bisa semelekat itu? Karena kopi mencerminkan sejarah panjang dalam mempertahankan hubungan sosial dan simbol identitas budaya masyarakat tertentu,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Selasa (4/2).