Jakarta, FORTUNE - Mercedes-Benz Group AG, yang selama ini dianggap sebagai standar kemewahan otomotif, mulai menghadapi tekanan serius dari pesaing asal Cina yang semakin merambah ke pasar premium global. Meski pasar mobil mewah sempat dianggap aman dari persaingan produk Cina, penurunan penjualan dan laba menunjukkan bahwa persaingan kini terlihat di sektor kelas atas.
Produsen Cina yang dipimpin BYD Co. kini mendefinisikan ulang “Made in China” sebagai simbol global kemewahan untuk era kendaraan listrik. Pabrikan otomotif asal Negeri Tirai Bambu itu juga menunjukkan kehadiran kuat di Eropa dan peningkatan dominasi di pasar mereka sendiri.
Melansir The Economic Times, pada Jumat (25/10) Mercedes melaporkan tingkat profitabilitas terendah sejak perusahaan melakukan pemisahan unit atau spin off antara divisi passenger car dan van pada 2021. Porsche AG juga mempertimbangkan pemotongan biaya dan peninjauan ulang jajaran modelnya setelah permintaan di Cina menurun.
“Kami tidak menganggap enteng persaingan ini,” ungkap Harald Wilhelm, Chief Financial Officer Mercedes.
Ia juga mengaku skeptis apakah produsen Cina mampu mempertahankan harga agresif mereka, namun menyatakan, “Saya tidak menganggap tekanan ini akan hilang begitu saja besok.”