Jakarta, FORTUNE - Emiten sektor produsen produk susu dan makanan konsumen, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), mengumumkan revisi proyeksi pertumbuhan pendapatan dari 10-15 persen menjadi 15-20 persen.
Pada sembilan bulan pertama tahun ini, CMRY membukukan kenaikan pendapatan 19 persen.
Sementara itu, menurut sumber Stockbit Sekuritas, laba bersih CMRY diproyeksikan dapat mencapai Rp2 triliun sepanjang 2025.
“Kenaikan [laba bersih full year diproyeksikan] 32 persen [dalam setahun/YoY], dibandingkan sembilan bulan pertama 2025 [yang] kenaikan [laba bersihnya] sebesar 39 persen [YoY],” demikian earnings call CMRY dari laporan Stockbit Sekuritas, Selasa (4/11).
Di samping itu, margin laba kotor diperkirakan berkisar 42-44 persen hingga akhir 2025.
CMRY mengalami peningkatan kinerja sepanjang kuartal III-2025. Laba bersihnya meningkat 38,52 persen (YoY) menjadi Rp1,60 triliun, tumbuh dari Rp1,15 triliun pada periode sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan penjualan 18,63 persen (YoY) menjadi Rp7,87 triliun, dibandingkan dengan Rp6,36 triliun pada kuartal III-2025.
Mayoritas penjualan berasal dari segmen makanan konsumsi yang naik 30,90 persen (YoY) menjadi Rp4,97 triliun, sementara produk olahan susu naik 2,23 persen (YoY) menjadi Rp2,90 triliun.
Menurut pasar geografis, segmen dalam negeri masih menopang penjualan dengan sumbangsih Rp7,80 triliun, sementara Rp72,41 miliar berasal dari penjualan luar negeri.
Sementara itu, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) menyumbang 16 persen dari total pendapatan, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) berkontribusi 15 persen dari penjualan.
Pada 30 Oktober lalu, CMRY juga telah membagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp793,46 miliar kepada pemegang sahamnya. Angka tersebut setara dengan Rp100 per saham.
Pada perdagangan hari ini, saham CMRY naik 175 poin atau 3,18 persen menjadi Rp5.675.
