Jakarta, FORTUNE - Starbucks berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.100 karyawan korporat di seluruh dunia. CEO Starbucks, Brian Niccol mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk efisiensi dan merampingkan operasi.
Dalam surat kepada karyawan yang dirilis kemarin, Niccol mengatakan PHK akan disampaikan kepada karyawan yang terkena dampak paling lambat Selasa siang. Niccol mengatakan Starbucks juga menghilangkan ratusan posisi yang terbuka dan tidak terisi.
"Tujuan kami adalah untuk beroperasi lebih efisien, meningkatkan akuntabilitas, mengurangi kompleksitas, dan mendorong integrasi yang lebih baik," tulis Niccol dalam surat tersebut dikutip dari Associated Press, Selasa (25/2).
Starbucks memiliki 16.000 karyawan pendukung korporat secara global, termasuk beberapa karyawan yang tidak terdampak, seperti staf pemanggangan dan gudang. Barista di toko-toko perusahaan — yang merupakan mayoritas dari 361.000 karyawan Starbucks di seluruh dunia — tidak termasuk dalam PHK.
Niccol mengatakan pada Januari lalu, PHK perusahaan akan diumumkan pada awal Maret. Perusahaan perlu mengurangi kompleksitas dan memastikan bahwa semua pekerjaan diawasi oleh seseorang yang dapat membuat keputusan.
“Ukuran dan struktur kami dapat memperlambat kami, dengan terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil dan peran yang difokuskan terutama pada koordinasi pekerjaan,” tulis Niccol.