Jakarta, FORTUNE – PT Astra Agro Lestari Tbk beroleh tuah dari kebijakan digitalisasi yang diterapkan sejak 2017. Sebab, saat Covid-19 menyerang, perusahaan tak lantas tergagap untuk menyesuaikan berbagai hal, terpokok yang berhubungan dengan kerja. Pandemi justru mewujud sebagai displai untuk menunjukkan rupa visi jangka panjang mereka.
“Kita enggak bisa menghindar dari tenaga kerja yang makin mahal,” kata Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa kepada Fortune Indonesia, Senin (6/9). “Tapi, perusahaan enggak bisa sekadar bayar mahal. Harus ada produktivitas yang ditingkatkan. Ditambah lagi, masyarakat makin terdidik. Dalam jangka panjang, mencari tenaga kasar sudah enggak zaman karena harus maju ke arah industrialisasi yang benar”.
Contoh kecil penerapan teknologi digital oleh emiten berkode saham AALI ini adalah pemasangan sensor pada tangki penyimpanan. Proses pencatatan yang sebelumnya dilakukan secara manual dengan memanjat tangki itu kini tergantikan dengan angka-angka pada aplikasi. Modernisasi pada akhirnya mengubah cara keputusan diambil.
Jika sebelumnya margin kesalahan begitu tinggi, kini sebaliknya. “Kalau akurasi datanya lebih tinggi, tentu pengambilan keputusannya lebih cermat. Dulu kita suka kaget. Merasa stok masih ada, lalu pesan kapal. Begitu kapal datang, ternyata produksi tak menutupi stok. Itu bisa meleset karena karena dasarnya catatan (manual),” ujar Santosa.