Jakarta, FORTUNE - Dalam menjalankan sebuah bisnis, ada faktor yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi kelangsungan usaha. Ketidakpuasan pelanggan dapat membawa malapetaka bagi perusahaan. Mengapa bisa begitu?
Demikian menurut riset Qualtrics 2022 Global Consumer Trends yang baru saja rilis pekan ini. Riset yang melibatkan 23.000 konsumen dari 23 negara—termasuk 1.000 responden Indonesia—melalui metode survei daring pada September 2021 itu terungkap, 96 persen konsumen Indonesia merasa tak puas dengan layanan pelanggan yang mereka terima pada tahun ini. Rasa tak puas pelanggan tersebut pada akhirnya berpotensi merugikan perusahaan hingga US$59 miliar per tahun.
“Pengalaman menjadi faktor penting di setiap fungsi dan departemen. Perusahaan yang cepat memulai perjalanan demi mengubah pengalaman untuk memenuhi kebutuhan saat ini—dan yang terus berkembang—akan memenangkan pangsa pasar yang besar,” ujar Director of Sales for Southeast Asia, Qualtrics, dikutip Kamis (9/12).