Di tengah tantangan ekonomi global, kawasan ASEAN justru menonjol berkat kekuatan dan kemampuan beradaptasinya yang tinggi. Menempati urutan kelima sebagai ekonomi terbesar di dunia, ASEAN mencatatkan angka-angka yang mengesankan.
Diketahui, ASEAN memiliki angka Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sebesar US$4 triliun, jumlah penduduk 650 juta jiwa, lebih dari 70 juta usaha kecil dan menengah, hingga potensi untuk menumbuhkan ekonominya sebesar US$200 miliar.
Pada 2024, pertumbuhan ekonomi ASEAN pun diprediksi mencapai 4,5 persen, lebih tinggi dari ekonomi global. Inflasi di kawasan ini juga terkendali. Negara-negara ASEAN dapat mempertahankan tingkat suku bunga dan depresiasi mata uang mereka.
Melihat hal ini, East Ventures optimis bahwa pondasi demografis dan infrastruktur yang luas memungkinkan ASEAN untuk berkembang di tengah ketidakstabilan geopolitik. East Ventures sendiri turut aktif terlibat dalam ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia 2023, dengan fokus pada dua dari tiga program prioritas: Trade and Investment Facilitation dan Sustainable Development.
Program-program tersebut diperkuat dengan beberapa legacy project yang telah berjalan. East Ventures juga turut mengambil andil pada roadshow dan acara di seluruh negara ASEAN sejak Februari 2023 untuk mewujudkan visi ini.
Sebagai informasi, Roderick Purwana, selaku Managing Partner East Ventures, menjabat sebagai Policy Manager for Investment Facilitation di ASEAN-BAC Indonesia. Di bawah program Investment Facilitation ini, East Ventures juga memimpin legacy project “ASEAN Business Entity”.
Sementara itu, Avina Sugiarto, Partner East Ventures, memegang peran ganda sebagai anggota di ASEAN-BAC Program Priority: Sustainable Development Priority dan Carbon Centre of Excellence Program.
ASEAN-BAC 2023 didedikasikan untuk mendorong perubahan menuju ekonomi hijau secara menyeluruh demi menciptakan lingkungan yang mendukung transformasi energi ASEAN. Terkait hal ini, Avina menjelaskan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan komitmen East Ventures untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060.
“Kami sangat mendukung proyek warisan Carbon Center of Excellence yang merupakan pusat pengetahuan dan berbagi praktik terbaik, yang membekali para pelaku usaha di ASEAN untuk memahami dan membuat perencanaan dalam pasar karbon secara efektif,” jelas Avina.